Puasa Setengah Hari
Menulis hari ke-81(1879)
/
Namanya Rara, dia anak Pak Gubi dan Bu Maya. Usianya kira-kira 4 tahun, anaknya lincah dan selalu ceria. Tak pernah terlihat sedih atau murung dalam kesehariannya. Itulah yang membuat kedua orang tuanya bahagia dengan Rara. Sebenarnya Bu Maya sudah ingin punya anak yang kedua namun sampai saat ini belum dikasih sama Yang Maha Memberi. Pak Gubi bekerja sebagai kontraktor yang sukses dan hidup keluarga mereka serba berkecukupan.
Suatu hari, Rara ikut bangun sahur dan meminta ibunya untuk makan sahur juga. Rara mengatakan bahwa ia ingin juga puasa seperi ibu dan ayahnya. Bu Maya menyiapkan makan untuk Rara,kebetulan Bu Maya masak ayam sop kesukaan Rara. DDengan lahapnya si Rara makan sahur, padahal tak pernah Rara ikutan makan sahur dengan kedua orang tuanya.
Keesokan paginya sekitar jam 8.00, Rara minta makan dengan ibunya karena baru bangun lapar lagi. Ibunya mengatakan jika Rara berpuasa dan tak boleh makan daan minum sampai magrib nanti. Rara tak ingiat jika dirinya berpuasa. Rara mengatakan kepada ibunya dak mau berpuasa dan dia minta makan. Akirnya ibu Rara berkata,"ara puasa setengah hari ya? Nanti azan zuhur Rara boleh makan." Rara menyetujui permintaan ibunya namun dia balik bertanya memangnya ada puasa setengah hari ya Bu? Bu Maya mengatakan sebenarnya tidak ada, itu hanya untuk latihan puasa saja.
//
Salam Romadhon
Tandan, 22 Maret 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar