Ramadan Kian Menjauh
Menulis hari ke-100 (1598)
/
Ramadan tak lama lagi kan pamit
Dia kan pergi jauh, jauh sekali
Tak ada yang bisa.menahannya
Apalagi mencegahnya tuk tetap hadir
Berat rasanya berpisah dengan Ramadan
/
Ramadan kian menjauh pergi
Rasanya sangat lara saat dia pergi
Resah dan gelisah di relung hati
Saat bertatapan dan berpapasan
Apalagi kan berpelukan dengan Ramadan
/
Ramadan kian menjauh dari kita
Akankah kita kan bersua kembali
Akankah kita bersama.lagi
Mereguk nikmatnya ramadan karim
Dengan rida Sang Penggenggam jiwa
//
Salam Ramadan
Tandan, 7 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Semoga kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Salam literasi!
Bunganya hampir....?
Mantap