Rinai yang Tercekat
Menulis hati ke'96 (1593)
/
Bagai disambar petir di siang hari
Begitu membaca abjad nan lara
Begitu tercekat rasa menyerta
Rinai yang tercekat di ujung senja
Nelangsa batin yang tetcabik
/
Hidup bagai dua mata pisau
Yang sayu siap menghujam ke jantung
Yang satu siap mengiris urat nadi
Akankah bisa terurai kembali
Lata hati yang kian menyusuri
/
Rasanya sulit tuk diterima
Namun itu nyata adanya
Hanya kepada-Mu kami berserah
Memohon petunjuk dan inayah-Mu
Kuatkan kami dalam mrnjalani ini
//
Salam ramadan
Tandan, 2 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap