Menulis hari ke-327 (1396)

/

Hari ini, Sabtu, tanggal 25 November 2023 merupakan Hari Guru Nasional (HGN) dan hari PGRI yang ke-78 merupakan momentum yang tepat untuk segera bangkit dan bergerak demi mewujudkan cita-cita pendahulu kita yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru memang bukan orang hebat tetapi berkat guru bisa menjadikan orang-orang hebat. Tak ada profesi lain tanpa guru seperti profesi dokter, polisi, tentara, bidan,analis, pengacara, hakim, jaksa, dan masih banyak lagi. Kalau ingin berkah hidupnya menurut sebagian orang adalah agar kita menghargai guru.

Banyak sebutan-sebutan yang dialamatkan ke guru seperti “Pahlawan tanpa Tanda Jasa, Oemar Bakri, Cikgu.” Semua sebutan itu sudah sangat familiar kita dengar. Namun tak sedikit juga yang memandang rendah profei guru,”ah hanya seorang guru.” Orang yang tidak menghargai guru seperti tidak pernah dididik dan diajar oleh guru. Padahal semua orang itu pernah diajar oleh guru walaupun sebutannya guru ngaji, guru montir, guru kursus, guru madrasah, Bahkan semua orang tua adalah guru atau madrasah terbaik bagi anak-anaknya.

Hari ini, dibawah rintik hujan kami mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari PGRI ke-78 di lapangan sepak bola Desa Kacang Butor. Berindak sebagai pembina upacara adalah Pak Bupati Belittung yaitu Pak Sahani Saleh atau yang akrab disapa Pak Sanem. Pak Sanem mengatakan bahwa hari ini terakhir mengikuti upacara hari guru ketika masih menjabat sebagai bupati Belitung karena setelah ini beliau tidak akan menjabat bupati lagi.

Upacara dimulai pukul 09.30 WIB dan petugas upacara adalah guru-guru di kecamatan Badau mulai dari guru TK sampai guru SMA/SMK. Petugas upacara hari ini sangat keren dan hebat dalam melaksanakan tugasnya apalagi pemimpin upacara yang suaranya sangat lantang dan tegas dan seperti itulah seharusnya petugas upacara. Apresiasi yang tinggi untuk seluruh petugas upacara yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Pak Sanem menyampaikan sambutan Mentri Pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi yaitu Nadiem Makarim diantaranya adalah kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan kita. “Hidup Guru, Hidup PGRI, solidaritas, Yes, Siapa kita? Indonesia” itu yang selalu didengungkan pengurus PGRI ketika akan berbicara. Semoga guru tidak hanya digugu dan ditiru tingkahnya tetapi guru juga ditiru karena inspirasinya, karena karya nyatanya, karena luar biasanya dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan model dan media yang keren dan luar biasa.

Selamat hari guru nasional dan selamat hari PGRI ke-78, semoga menjadi guru yang ikhlas beramal dengan ilmunya dan mendidik dengan hati nuraninya. Semoga guru-guru semakin berkah ilmunya dan semakin banyak murid yang lebih hebat dari gurunya. Guru akan merasa bahagia jika muridnya lbih hebat dari dirinya dan ketika bertemu dengan gurunya masih mau menegur gurunya itu merupakan penghargaan yang luar biasa untuk gurunya.

Salam hari Guru

Tandan, 25 November 2023