Selamat Jalan Bang Rusim
Menulis hari ke-35 (1834)
/
Bagai disambar petir di siang bolong ketika Abang pergi untuk selama-lamanya. Kemarin sekitar pukul 14.00 WIB nanda Bang Rusim memberitahu lewat telpon WA dengan berkata ,"Assalamualaikum, Bik Bapak Bik Bapak la ndak ade lagi Bik.... (dengan suara gemetar dan lemas), Iye ke Rin, Innalilahi wainna ilaihi rojiun." Berik tahulah paman ye Rin?, Iye Bik. Minta nomor Paman ye Bik? Iye kini Bibik kirim." (artinya Bi Bapak Bi sudah tidak ada lagi Bi.. Benarkah Rin? Innalilahi wainna ilaihi rojiun. Beritahulah paman ya Rin? Iya Bi. Minta nomor Paman ya Bi, Iya nanti Bibi kirim.
Bu Imah serasa lemas badannya karena mendengar kabar tersebut. Tapi yang namanya maut, jodoh, dan rizki kita manusiaa tidak ada yang tahu, menunggu giliran. Bang Rusim merupakan abang kandung suami Bu Imah yaitu Bang Usbah. Bang Rusim pergi berksar umur 66 Tahun. terpaut 3 atau 4 tahun dari Bang Usbah. Bu Imah mulanya akan pulang cepat dari sekolah mau ikut melayat Bang Rusim tetapi karena jaran dari rumah Bu Imah dengan sekolah sekitar 40 km dan untuk menempuhnya butuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Karena itu, Bang Usbah tidak menyuruh Bu Imah pulang karena perjalanan yang terlalu jauh.
Yang pergi takziah dan melayat Bang Rusim dari Tanjungpandan adalah Bang Usbah, Om Faisal, Busu Junaida, Ibu Nas, dan Bik Yumi. Mereka berlima lah yang mewakili keluarga dari Tanjung dan merupakan adik Bang Rusim semua kecuali Om Faisal yang merupakan adik ipar. Alhamdulilah sampai di Manggar sedang dimandikan dan mereka langsung melihat memandikan jenazah Bang Rusim dan setelah itu jenazahnya dibawa ke masjid dan disolatkan dengan imamnya Om Faisal. Setelah itu baru dibawa ke pemakaman untuk dimakamkan di peristiratan terakhir beliau.
Selamat jalan Bang Rusim, semoga Allah menerima segala amal perbuatanmu, mengampuni segala khilaf dan salahmu, dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisi Allah bersama orang-orang pilihan. Aamiin. Masih terngiang di mata Bu Imah saat Bu Imah ke Manggar setahun yang lalu saat sekolah studi tour ke Manggar, Bu Imah menyempatkan untuk singgah melihat dan menjenguk kondisi kesehatan Bang Rusim. Alhamdulilah kondisi beliau saat itu masih agak stabil dan ketika diajak ngobrol masih tahu kalau Bu Imah itu istri adiknya Bang Usbah.
Rasanya baru kemarin bertemu dengan beliau tapi ternyata pertemuan setahun yang lalu itu pertemuan yang terakhir dengan beliau. Semoga Allah menerima segala amal ibadah beliau selama hidup di dunia dan doa dari anak-anaknya yang soleh dan soleha yang akan menjadi amal bagi beliau. Mudah-mudahan keluarga terutama istri beliau Kak Nur tabah menjalani musibah ini dan anak-anak beliau Rina dan Muris serta cucu-cucu beliau mengikhlaskan kepergian beliau yang terkesan mendadak.
Selamat jalan Bang Rusim, semoga Allah SWT melapangkan dan menerangi kuburmu dengan amalmu semasa masih hidup di dunia. Aamiin ya robbal alamin.
//
Salam Takziah
SungPad, 4 Februari 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar