Tersenyum Merona
Menulis hari ke-57 (1491)
/
Rona ceria terlihat dari sunggingan senyumnya
Mentari menyambut hari tiada enggan
Senyum menggoda tanpa pamrih
Penantian hari tiada henti berlabuh
Entah sampai kapan semilir angin menyapa
/
Giat hati selalu merunduk bak padi
Sopan tutur sapa yang tiada berbingkai
Merengkuh jelaga yang terindah
Tak lekang panas oleh turunnya hujan
Senantiasa berlomba menghela manja
/
Wahai kau pelipur nestapa
Akankah kau tersenyum merona
Akankah takdir menyemai asa
Tuk kalahkan egomu semata
Menuju titian jembatan bahagia
//
Salam literasi
SungPad, 26 Februari 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!
Mantap pilihan diksinya