Menulis hari ke-239 (1680)

/

Seorang anak Febi  batu bisa membaca dan dia sedang rajin-rajinnya mbaca buku. Buku apa saja dilahapnya dalam membaca, pokoknya dia senang sekali membaca sampai-sampai bungkus-bungkus makananpun diejanya untuk dibacanya. Saking senangnya Febi membuat bacaan di kertas dan  dibawa untuk ditanya ke abangnya Reno. 

Bang Reno yang ditanya jadi serius menanggapi adiknya yang sedang rajin membaca. Ketika Febi bertanya bacaan yang dibawanya kepada abangnya, Bang ini bavaannya apa Bang? Yang mana kata Reno?, uang ini bang bacaannya apa? Uang mana kata Reno. Karena kesal Febri beralih bertanya kepada ayahya dan bertanya, Yah ini apa bacaannya? Yang mana kata ayahnua.byang ini Yah? Iya Nak Yang mana? Karena kesal juga Febri beralih ke Bundanya.

Bunda ini bacaannya apa? Iya ini bacaannya Yang mana? Masih si Febri bertanya kepada bundanya dengan agak kesal. Yang ini Bun  apa bacaannya? "Iya Nak, ini bacaannya yang mana?" Ah bunda sama saja dengan abang dan ayah, ditanya bacaannya apa? malah nanya yang mana? Mendengar itu, abang, ayah, dan bundanya Febri mengatakan jika kertas yang dibawa Febri bacaannya adalah "Yang mana?" Oh ino bacaannya yang mana ya Bun, Yah, Bang? Oh iya ya, ya- ya tambah ng jd yang dan ma-na bacaannya mana jadi bacaan dua kata itu yang mana kata Febri. Maafkan Febri ya Yah, Bun, dan Abang. Mereka bertiga kompak menjawab iya Dek.

Salam Semangant

SungPad, 26 Agustus 2024