#Tantangangurusiana hari ke-37

Taqdir memang tidak bisa di tawar. Tidak bisa meminta untuk dimajukan maupun dimundurkan. Semuanya sudah tertulis di lauhil mahfudz. Begitulah cara Allah memberikan pelajaran kepada kita yang masih hidup bahwa maut tak mengenal tua muda, besar kecil, sakit dan sehat.

Begitulah taqdir yang harus kami terima atas meninggalnya teman dan sahabat kami ibu Nur Hasanah Mapawa, guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Perumnas Kota Kupang NTT pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2020 di Rumah Sakit Umum WZ.Yohanes Kupang.

Almarhumah sakit karena jatuh kepeleset di lantai lalu masuk rumah sakit dan meninggal dunia. Begitulah cara Allah memanggil hambanya. Seolah tak percaya dari kronologi sakitnya hingga meninggal dunia. Semuanya terjadi dengan begitu singkat.

Saat jatuh almarhumah sedang berada di sekolah masih menunaikan tugasnya menjadi guru di TK Aisyiyah 2 Perumnas. Lalu di bawa ke Rumah sakit Siloam Kupang. Beberapa jam di rawat lalu di rujuk ke Rumah Sakit Umum WZ.Yohanes Kupang dan masih di ruang IGD lalu meninggal dunia.

Sosok almarhumah pekerja keras, walaupun tidak ada kendaraan pribadi, namun ketika ada rapat atau kegiatan organisasi beliau selalu hadir walaupun dengan ojek ataupun grab.

Membersamainya sejak tahun 1996 awal waktu masuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Kupang. Almarhumah adalah kakak semester dua tahun di atas saya. Lalu lulus dari UNMUH Kupang dan mengabdi bersama-sama di persyarikatan dan mengabdi bersama-sama lagi di TK Aisyiyah hingga meninggal dunia.

Semoga Almarhumah di ampuni segala dosanya dan terima amal ibadahnya dan ditempatkan oleh Allah bersama-sama orang yang shaleh. Allahummaghfirrlaha warhamha wa'afiha wa"fu 'anha. Aamiin

Kupang, 22 Maret 2020