SUYANDI SAPUTRA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RAMADHAN DAN PULANG KAMPUNG

Ramadhan merupakan salah satu bulan Hijirah. Dimana pada bulan tersbut umat Islam diwajibkan berpuasa. Dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183 Allah swt berfirman yang artiinya :

“Hai Orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu. Mudah mudahan kamua menjadi orang yang bertaqwa.”

Puasa di bulan ramadhan merupakan rukun islam yang ketiga. Umat islam sangat bangga dan bergembira sekali ketika bulan ramadhan datang. Kegembiraan tersebut banyak ragam yang menyebabkannya. Diantara sebab gembira itu adalah karena di bulan tersebut balasan bagi orang yang beribadah berpuluh bahkan ratius kali lipat.

Ada dalam bulan ramadhan Allah lipatkan pahala ibadah sesorang dengan kelipatan 83 tahun orang beribadah yaitu malam yang namanya malam Lailatul Qadar

Selain dilipatkannya amalan sesorang, di bulan ramadhan juga ada tradisi di kalangan umat islam yaitu bersilaturahmi dengan keluarga atau mudik. Silaturahmai itu akan jelas terlihat ketika di awal dan di akhir ramadhan.

Di awal ramadhan, sesuai dengan hadist Nabi bahwa jika seseorang ingin diterima puasanya harus melaksanakan tiga perkara, yaitu:

Seorang anak harus minta maaf kepada kedua orang tuanya jika masih hidup Seorang Istri harus minta maaf kepada suaminya Kaum muslimin minta maaf kepada tetangga, sanak family dan kaum muslimin yang lainnya.

Jika umat islam melakanakan hadist tersebut betapa indahnya hidup ini. Antara yang satu dengan yang lainnya saling bermaaf-maafan. Karena setiap manusia pasti punya kekhilafan dan kelapaan sehingga peluang untuk berbuat salah itu mungkin saja terjadi.

Diakhir ramadhan, umat islam akan terlihat berbondong – bondong mau pulang kampung atau istilah yang keren disebutkan dengan istilah mudik. Apapun dilakukan sebahagian umat islam untuk pulang kampung. Waupaun biaya mahal, tiket pesawat naik, namun kerinduan kepada kampung halaman mengalah semua itu.

Pulang kampung di akhir ramadhan dan di awal bulan syawal merupakan kenikmatan yang tak tertnilai harganya. Dukampung halaman sesorang dapat mengenang peristiwa masa lalu. Dikampung akan bertemu dengan sanak famili dan kawan-kawan lama waktu sekolah. Pokoknya asyik dah.

Tetapi yang perlu kita renungi adalah pulang kampung dari rantai ke tanah kelahiran bukanlah pulang kampung yang sebenarnya. Pulang kampung yang sebenarny adalah ketika Allah memanggil pulang ke ”Pangkuaannya”. Ketika ajal menjemput itulah awal perjalanan pulang kampug yang sesungguhnya dan pulang kampung yang hakiki.

Ada hal ang perlu kita pertanyaan kan dalam diri kita masing-masing. Apakah kita sudah siapa dengan bekal yang kita bawa ketika pulang kampung nanti?. Apa sudah cukup bekal kita? Apakah kita sudah siap dengan keberangkatan kita?

Di bulan ramadhan ini kita harus bertanya agar kita kita tidak lupa dengan kampung kita yang sebenarnya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran, “Sesungguhnya kita milik Allah dan kembali kepada – Nya”

Adahal yang mendasar yang mebedakan pulang kampung di akhir ramadhan dengan pulang kampung ke akhirat, diantaranya :

Pulang kampung di akhir ramadhan kita bisa membatalkan perjalannan kita dan tidak jadi mungkin ada hal yang memberatkan. Pulang kampung akhirat tidak bisa ditawar-tawar. Allah berfirman Apabila ajal sesorang datang tidak bisa dipercepat dan diperlambat sedikitpun Pulang kampung di akhir ramadhan kita mengetahui dan menyadari waktunya. Pulang kampung akhirat, kita tidak sadar, bahkan mungkin saja saat kita lengah dan sedang berada diatas puncak kejayaan secara duniawi. Pulang kampung diakhir ramadhan dihiasai dengan gelak tawa serta canda saudara kita. Pulang kampung akhirat, kita diikuti dengan tangisan dan kesedihan dari orang yang kita cintai. Pulang kampung di akhir ramadhan kita bisa siapkan uang yang banyak dan makanan yang enak dari rantau untuk saudara kita di rumah. Pulang kampung akhirat kita harus bawa bekal sesuai dengan apa yang sudah disari`atkan oleh Allah swt. Yaitu Iman dan Amal Sholeh.

Saudaraku, mari kita ingat dan mengambil pelajaran dari pristiwa mudik kali ini. Kampung kita bukanlah di dunia ini. Sudah banyak saudara kita yang mendahului kita pulang kampung. Mari kita siapokan bekal yang akan kita bawa. Mamfaatkan bulan ini ramadhan ini untuk menyiapkan bekal sebanyak-banyak untuk pulang kampung yang hakiki yaitu Kembalia pada allah SWT. Wallahu`alam bissawab.

Kalau Saudaraku merasa tulisan ini ada mamfaatnya tolong share ya!, biar kita sama –sama saling mengingingatkan. Terima kasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Buk Rida.

13 May
Balas

Tulisan yang menginspirasi pak Yan. Terus semangat menulis!

12 May
Balas



search

New Post