SUYANTO

Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Jati Kab. Blora Jawa Tengah Nomor HP. 0852 3032 5931 email: [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis 30 hari (17)     KUATKAN JATI DIRI BAGAIKAN POHON JATI
Suasana hikmat apel dan peringatan HUT ke-7 SMKN 1 Jati dalam suasana new normal (Foto:EHM)

Tantangan Menulis 30 hari (17) KUATKAN JATI DIRI BAGAIKAN POHON JATI

KUATKAN JATI DIRI BAGAIKAN POHON JATI

Pada tanggal 17 Juni 2020 SMK Negeri 1 Jati peringati Hari Ulang Tahunnya yang ke-7. Serimonial peringatan ini diadakan secara sederhana di halaman sekolah bersamaan dengan kegiatan apel pagi. Hadir dalam acara tersebut semua guru dan karyawan yang sudah aktif bekerja pada era new normal.

Pada sambutannya, Kepala SMK Negeri 1 Jati, Yuswanto, S.Pd., M.Psi. mengatakan bahwa penetapan tanggal 17 Juni sebagai ulang tahun sekolahnya didasrakan pada Surat Keputusan Bupati Blora Nomor : 420/48/2013 tanggal 17 Juni 2013 tentang pemberian izin pendirian sekolah.

"Merujuk SK tersebut, hari ini sekolah kita telah berusia 7 tahun. Barangkali istilah "Jati" yang umum kita ketahui adalah pohon jati. Jenis pohon yang familiar berada di sekitar wilayah Kecamatan Jati Kabupaten Blora", kata Yuswanto mengawali sambutannya.

Kepala Sekolah yang baru menjabat setahun ini menjelaskan bahwa filosofi dari pohon jati (tectona grandis, Latin) atau teak dalam bahasa Inggris adalah pohon yang dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, sekarang pohon jati dipanen rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0,9-1,5 meter. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun.

Pohon jati memang bisa tumbuh pada tanah yang tandus sekalipun dan bisa bertahan hidup pada lokasi dengan curah hujan yang sangat rendah, seperti wilayah Kabupaten Blora, khususnya Kecamatan Jati. Kebalikannya, justru di tempat yang curah hujannya tinggi pohon ini perkembangannya kurang baik selain pertumbuhannya juga kualitas kayunya kurang bagus.

"Pesan moral dari hal di atas adalah kita harus mampu bertahan hidup dalam situasi yang serba sulit dan serba kekurangan sumberdaya. Hal tersebut dimaksud untuk menunjukan kualitas kita. Kalau kita dimanjakan dengan sumberdaya yang melimpah maka belum tentu kita dapat berkembang dan kualitas kita pun tidak akan teruji", jelasnya bersemangat.

Lebih lanjut dia mengilustrasikan bahwa banyak manfaat dari pohon jati seperti kayu untuk bahan bangunan, ranting untuk kayu bakar, daunnya untuk bungkus, bahkan serangganya (ulat jati, kepompong dan belalang) bisa dimakan bahkan ulat Jati katanya mempunyai kadar protein yang sangat tinggi. Lebih istimewa, ulat jati tidah pernah mematikan pohon jati sekalipun daunnya habis dimakan, ulat jati tidak pernah hidup memakan tumbuhan selain jati.

Artinya, seluruh potensi hidup harus bermanfaat bagi semua orang di sekeliling kita. Walaupun kita hidup di tempat yang sangat terbatas sumberdayanya. Kendatipun ada benalu atau orang yang memanfaatkan kita (vested interest) atau yang ikut hidup pada diri kita, harus kita yakini bahwa mereka bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan kita.

Jati yang tumbuh dengan gagah dan kuat ternyata tidak sombong dan sangat toleren terhadap tumbuhan kecil di sekelilingnya. Ia memberi ruang tumbuh pada tumbuhan lain untuk berkembang pada separuh dari hidupnya. Jati melakukan semedi (Jawa) minimal 6 bulan setiap tahunnya agar kualitas kayunya semakin baik.

Segagah apapun kita selayaknya memberikan ruang untuk berkembangnya orang lain yang berada di bawah kita (baik dari sisi jabatan atau status sosial / si kaya dan si miskin) agar mereka mampu bertahan hidup dan menghidupi lingkungannya.

"Pada peringatan kali ini saya ucakan selamat bekerja, semoga kita selalu diberikan kesehatan untuk beraktivitas yang berkualitas bagaikan pohon jati. Hidup SMK Negeri 1 Jati dan berprestasi selamanya!" ujar kepala sekolah pernampilan kalem itu mengakhiri sambutannya.

Upacara peringatan selama 30 menit itu berlangsung dengan hikmat dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat pak, pelaut ulung tidak lahir dari lautan yang tenang.

17 Jun
Balas

Terima kasih Bu Linda .....salam literasi

18 Jun



search

New Post