SUYANTO

Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Jati Kab. Blora Jawa Tengah Nomor HP. 0852 3032 5931 email: [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis 30 hari (20)  BAHAYA SIFAT SOMBONG

Tantangan Menulis 30 hari (20) BAHAYA SIFAT SOMBONG

BAHAYA SIFAT SOMBONG

Hati adalah segumpal daging yang posisinya terletak di dada bagian sebelah kiri tubuh manusia, hati juga merupakan rasa ruhaniah yang halus. Salah satu dari penyakit hati yang ada dalam diri manusia adalah sombong. Sombong atau angkuh sering disebut dengan istilah takabbur atau congkak. Sombong banyak kesamaan dengan sifat ujub yaitu sikap bangga dengan dirinya sendiri atau merasa lebih baik daripada orang lain. Orang sombong sering memandang rendah orang lain.

Disadari atau tidak, terkadang seseorang sering menampakkan sikap angkuh dan sombongnya. Apabila sikap sombong ini hanya dilakukan sesekali, bisa saja orang orang lain belum memberikan predikat kepadanya sebagai orang yang sombong. Artinya, perbuatan itu sebelumnya tidak pernah dikerjakannya. Barangkali yang demikian ini termasuk perbuatan yang tidak di sengaja atau lalai. Jika setelah itu dia sadar dan tidak mengulanginya lagi, berarti dia tidklah termasuk orang yang sombong atau congkak.

Seseorang baru dikatakan sombong apabila dengan sengaja melakukan tindakan membangga-banggakan kelebihan dirinya. Kelebihan itu bisa meliputi ketampanannya, kepandaiannya, hartanya, atau status sosial lainnya. Orang yang sombong biasanya suka memandang rendah orang lain. Dia hanya memandang dengan mata sebelah terhadap eksistensi orang lain. Predikat sombong biasanya diberikan ketika perbuatan sombong itu telah dilakukan berulang kali. Kebiasaan sombong itu sadah menjadi karakter hidpnya. Dan dia menampakkan sikap congkak itu dalam bentuk perkataan maupun perbuatan yang ditujukan kepada orang lain.

Allah SwT berfirman:

لَا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ

Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong,” (Qs An-Nahl [16]: 23)

Pada ayat lain Allah SWT juga berfirman :

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (Qs An-Nisa’ [4]: 36)

Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan.” (HR. Muslim)

Secara umum sifat sombong dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

Pertama, sombong batini. Sombong batini atau batin merupakan gerak-gerik isi hatiseseorang yang menolak suatu kebenaran. Dia tidak menampakkan sifat sombong itu dalam perbuatan fisik yang teramati. Misalnya, seseorang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah SWT. Padahal, dia mengetahui dan meyakini kebenaran tersebut, namun dengan sombongnya dia enggan mengamalkan kebenaran itu.

Allah SwT berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Dan telah firman Tuhanmu, memohonlah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan permohonanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Qs Al-Mu’min [40]: 60)

Kedua, sombong zahiri adalah sifat sombong yang ditampakkan. Orang yang sombong sengaja memperlihatkannya secara langsung dengan panca indra, baik dalam bentuk ucapan maupun gerakan anggota tubuh. Sebagai contoh, dia angkuh tidak mau bergaul dengan orang yang status sosialnya lebih rendah, dan selalu memalingkan muka terhadap orang lain.

Seorang muslim yang taat beribadah jangan sedikit pun terbersit di dalam hatinya sifat sombong. Ketampanan, harta, dan status sosial yang lebih baik jangan sampai buat diri kita sombong. Bisa jadi itu merupakan ujian dari Allah. Allah SwT tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka atau sombong. Sebagaimana telah dijelaskan di dalam Al-Quran, Allah SWT :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

“Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Qs Luqman [31]: 18)

Sifat sombong bukanlah penyakit fisik yang dapat diobati dengan resep dokter yang dapat ditebus di apotik. Sifat sombong adalah penyakit hati yang hanya dapat diobati dengan resep ruhani. Sebagaiman Imam Al-Ghazali telah mendiskrisikan resep untuk mengobati sifat sombong sebagai berikut:

Pertama, jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah anak-anak itu lebih mulia daripada kita. Sebab, anak-anak belum banyak melakukan dosa dibandingkan dengan kita yang sudah berusia lebih tua daripada mereka.

Kedua, apabila bertemu dengan yang lebih orang tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita. Sebab, mereka sudah lama dan lebih banyak melakukan ibadah.

Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita. Sebab, mereka lebih banyak ilmu yang telah dipelajari dan diamalkan.

Keempat, apabila melihat orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita. Karena, mereka membuat dosa akibat kejahilan dan kebodohannya, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan sadar dan mengetahuinya.

Kelima, jika melihat orang jahat, jangan menganggap diri kita lebih mulia. Bisa jadi, satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya sehingga menjadi lebih baik dari kita.

Keenam, apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa barangkali suatu hari nanti mereka akan bertaubat dan mendapat hidayah dari Allah SWT. Mereka akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah SWT.

Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur atau sombong. Kesombongan hanya akan membuka jurang pemisah antara kaya dan miskin, kuat dan lemah, dan perbedaan status sosial lain yang ada dalam lingkungan kehidupan kita. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri. Semua yang yang melekat pada diri kita hanyalah anugrah All SWT. Sudah selayaknyalah kita harus mensyukuri setiap pemberian dari Allah SWT itu sebagai nikmat dan karunia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

rterima kasih, semoga aku tidak termasuk yg sombong, kereen pak and mantapnya dan

20 Jun
Balas

Aamiin....terima kasih Bu Hindun

21 Jun

Jazakallahu khair, Pak. Semoga kita dijauhkan dari sifat sombong

21 Jun
Balas



search

New Post