SUYANTO

Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Jati Kab. Blora Jawa Tengah Nomor HP. 0852 3032 5931 email: [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis 30 hari (27) Riya' dalam Tinjauan Psikologi

Riya Dalam Tinjauan Psikologi

Aliran psikoanalisis berpandangan bahwa pada dasarnya kehidupan manusia itu dikendalikan oleh suatu prinsip yang disebut prinsip kenikmatan (pleasure principle). Sigmund Freud, pakar aliran psikoanalisis, menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan yang kuat untuk selalu mengaharapkan kesenangan. Manusia akan selalu berusaha mencari kenikmatan dalam hidupnya. Sebagai konsekuensinya, mereka akan menolak dan menghindari hal-hal yang menimbulkan perasaan sedih dan menyakitkanSulit dibayangkan, apa yang akan terjadi jika manusia hanya memperturutkan keinginannya untuk mencari kenikmatan?

Tentu saja manusia akan mengembangkan imajinasi dan usaha untuk menemukan kenikmatan itu. Mereka akan mengembangkan sikap pantang menyerah. Di mana dan kapan pun, mereka akan mengerahkan segala daya untuk mendapatkannya. Tipe manusia seperti ini yang dikejar hanyalah kesenangan lahiriyah yang bersifat duniawi semata. Sesuai teori di atas, mereka menempatkan kesenangan dan kenikmatan hidup di atas segalanya. Tanpa kesenangan dan kenikmatan, mereka merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna.

Untuk memenuhi hasratnya, seseorang mulai membuat kiat-kiat tertentu untuk menarik perhatian orang lain. Tak segan mereka memanipulasi dan melebih-lebihkan penampilannya. Tujuannya hanya satu, agar orang terpesona lantas memberi pujian dan sanjungan. Dengan cara seperti ini mereka menjadi bangga hidupnya terasa senang dan nikmat.(Bastaman: 1995)

Riya bisa disebabkan oleh kesalahan sesorang ketika merumuskan konsep diri (self concept). Mereka tidak memahami keutuhan diri sebagai manusia yang berhak hidup senang dan bahagia. Mereka juga tidak memahami jati dirinya, siapa dan untuk apa hidup di dunia. Sikap inilah oleh Clhoun dan Acocela dikatakan sebagai konsep diri negatif. Orang yang memilik konsep diri negatif memandang dirinya sebagai orang yang kepribadiannya tidak teartur, tidak memiliki kestabilan perasaan, dan keutuhan diri. Orang tersebut tidak memahami siapa dirinya, kelebihan dan kelemahannya, dan bagaimana cara hidup yang tepat sesuai norma-norma yang berlaku.

Mereka tidak bisa mengakualisasikan diri sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Mereka suka menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Orang yang mempunyai kosep diri negatif berusaha memenuhi hasrat kesenangan dan kenikmatan hidup dengan memanipulasi kemampuannya yang minim. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian orang lain. Mereka berharap mendapat apresiasi positif atas potensinya yang semu.(Shobur, 2011)

Konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Seseorang akan mempersepsikan dirinya ini berdasarkan pengalaman hidupnya. Segala peristiwa yang disaksikan akan dipahami sebagai sebuah pengetahuan. Akhirnya, terjadi internalisasi pengetahuan tersebut, sehingga dapat berpengaruh terhadap terbetuknya pola aktivitas. Klusmeire (1985)

Ini berarti, sikap riya yang terjadi pada diri seseorang bisa disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang diperolehnya dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat yang lemah terhadap control keimanan dan budaya luhur akan memandang perilaku riya sebagai hal yang lumprah. Akibatnya, anak-anak mengikuti perilaku tersebut yang akhirnya terinternalisasi menjadi kepribadian dengan pola riya.

Jadi, pada dasarnya wajar bagi seseorang berhasrat untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan hidup. Riya merupakan hasrat seseorang untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan hidup dengan cara yang tidak wajar. Hal ini disebabkan oleh kesalahan sesorang dalam merumuskan konsep diri dan kebiasaan keluarga dan masyarakat berperilaku riya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post