SUYATNA,S.Pd

Suyatna, S.Pd lahir di Bandung pada tanggal 11 April 1977. Pada tahun 1980, mengikuti kedua orang tua pindah ke Jambi. Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Da...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjadi Guru Inspiratif Dengan Menulis

Saya adalah seorang guru yang saat ini diberikan amanah mengajar di SDN 013 Ringin Jaya Kecamatan Pulau Burung. Wilayah ini termasuk salah satu daerah terluar Provinsi Riau yang terdapat di Kabupaten Indragiri hilir yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau.

Menjadi guru adalah profesi yang sangat saya cintai dan merupakan mimpi saya sejak kecil. Oleh sebab itu, saya terus berusaha untuk bisa menjadi guru yang bisa menginspirasi murid-murid saya. Untuk mewujudkan mimpi menjadi guru inspiratif sampai dengan saat ini saya terus belajar dengan banyak guru-guru hebat di seluruh Indonesia. Aktivitas meningkatkan kualitas diri ini saya lakukan bukan hanya pada dunia nyata tapi juga lewat dunia online.

Saya pun bermimpi untuk bisa menjadi guru inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi murid-murid, orang tua murid dan rekan-rekan guru. Menulis adalah salah satu cara yang saya lakukan untuk menjadi guru inspiratif. Berikut ini saya ingin berbagi pengalaman, bagaimana saya mewujudkan mimpi menjadi guru inspiratif lewat menulis. "Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian, Pramoedya Ananta Toer", itulah sebuah mantra penyemangat yang ingin saya bagi kepada rekan-rekan guru yang ada.

Lalu, bagaimanakah saya mewujudkan mimpi saya menjadi guru inspiratif melalui menulis. Berikut ini tips saya dalam belajar menulis, kemudian saya memberanikan diri untuk menerbitkannya menjadi buku ataupun yang di terbitkan melalui _"Posmetro Indragiri"_

*Perbanyaklah membaca buku*

Beberapa tahun yang lalu ada 2 buah buku inspiratif yang sangat saya sukai yang akhirnya mengantarkan saya terus belajar menulis sampai dengan hari ini. Yaitu buku “Ketika Cinta Bertasbih” dan “Laskar Pelangi” dua buku ini telah mengantarkan saya untuk mengoleksi banyak buku. Dari dua buku ini pula kemudian akhirnya hobi membaca saya terus meningkat. Jadi, untuk bisa menulis menurut pengalaman saya langkah awal yang bisa dilakukan adalah menumbuhkan minat baca. Artinya kita harus membaca buku terlebih dahulu sebanyak-banyaknya sebelum menulis. Tujuannya adalah agar kita mendapatkan inspirasi dan kosa kata yang lebih banyak untuk menuangkan ide-ide menulis kita.

*Berapa banyak buku yang anda miliki di rumah?*

Kegiatan menulis tidak langsung hadir begitu saja pada diri saya. Proses membaca buku tentu yang paling utama saya lakukan. Untuk bisa membaca banyak buku tentunya saya harus membeli buku-buku. Buat saya menginvestasikan uang untuk membeli buku minimal satu buah setiap bulan tidaklah rugi. Bagi saya buku adalah barang yang sangat berharga sekaligus warisan yang sangat istimewa bagi putra-putri saya. Terlebih lagi jika buku itu adalah hasil karya saya sendiri.

*Kapan waktu menulis yang tepat?*

Setiap diri kita memiliki waktu dan suasana yang berbeda dalam kegiatan menulis. Saya sendiri melakukan aktivitas menulis setiap saat. Artinya saya menulis tidak mengenal batasan waktu, dengan kata lain waktu menulis saya tidak terjadwal. Kapanpun dan dimanapun berada saya tetap harus menulis, jika insprasi atau ide itu datang. Saya tidak bisa menyimpannya dalam waktu yang lama, melainkan harus langsung saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Jika tidak, insprasi atau ide itu akan hilang. Loh, kok bisa menulis setiap saat, kapanpun dan dimanapun berada? Jawabannya, tentu bisa. Apakah saya selalu membawa buku tulis setiap saat? Tidak ... Lalu bagaimana saya menulis? Saya menulis dengan memanfaatkan aplikasi _"NOTE"_ pada gadget saya. Jadi, kapanpun dan dimanapun saya tetap bisa menulis.

*Menulis seperti makan nasi*

Jika tekad kita sudah kuat ingin menginspirasi murid-murid kita lewat menulis, maka menulislah seperti makan nasi, yaitu minimal dua kali dalam sehari. Jika hal ini sudah bisa kita lakukan Insya Allah, aktivitas menulispun menjadi menyenangkan. Jadi mari kita jadikan sarapan pagi terlezat kita adalah menulis saat pagi hari dan jadikan makan malam terindah dengan menulis saat keheningan malam hari tiba.

*Bergabunglah dengan komunitas*

Semagat menulis memang tidak selalu menggebu-gebu hadir dalam diri kita. Ada kalanya semangat menulis itu layu, karena mungkin berbagai kesibukan yang menyita waktu kita, sehingga membuat kita lelah. Oleh sebab itu, untuk menjaga semangat menulis saya bergabung dengan berbagai komunitas menulis seperti Sagusaku IGI, Komunitas Guru Menulis Buku, Komunitas Pelangi Sastra, Perkumpulan Asnur dan komunitas lainnya.Menurut saya cara ini cukup ampuh untuk membuat semangat saya dalam menulis agar tidak layu. Karena banyaknya teman-teman yang terus menulis setiap hari. Yang akhirnya saya pun terbawa energi postifnya.

*Ikut Pelatihan Menulis*

Menulis ternyata tidaklah mudah, belajar otodidak, membaca buku tidaklah cukup untuk menjadikan kita menjadi pandai menulis. Saya sendiri sering mengupgrade diri untuk ikut pelatihan menulis dalam berbagai kesempatan. Beberapa waktu yang lalu, saya ikut pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh IGI yaitu SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) dan juga SAGUSAKTI (Satu Guru Satu Karya Tulis Ilmiah) dan beberapa pelatihan menulis lainnya. Bagi saya, itu belum cukup. Saya harus lebih banyak lagi mengikuti pelatihan-pelatihan menulis. Ya, ikut pelatihan menulis adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan menulis kita.

*Bersahabat dengan Penulis*

Bergaulah dengan pedagang minyak wangi, niscaya kau akan mendapatkan wanginya. Seperti itulah jika kita ingin bisa menulis. Bersahabatlah dengan para penulis hebat jika kita ingin bisa menulis yang baik. Untuk bisa meningkatakan kualitas menulis , saya pun bersahabat dengan rekan-rekan penulis yang ada.

*Menulisah untuk menginspirasi*

Saat hendak menulis, pikirkanlah untuk apa kita menulis? sesuai dengan apa yang saya sampaikan diawal saya sendiri melakukan kegiatan menulis karena saya ingin menginspirasi banyak orang dengan berusaha menjadi guru inspiratif. Jadi sebaiknya kita niatkan dalam hati bahwa tujuan awal kita menulis adalah untuk memberikan manfaat untuk orang lain dan kita sendiri.

Ini adalah bagian akhir dari tips menulis yang saya bisa sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi bukan berdasarkan teori ilmiah. Semoga bisa memotivasi dan teman-teman guru yang ada.

*Manfaat menulis bagi guru*

Setelah saya menceritkan bagaimana tips menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Selanjutnya, saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai manfaat kegiatan menulis bagi guru. yaitu sebagai berikut :

Kegiatan menulis bagi guru bisa meningkatkan wawasan atau pengetahuan dalam berbagai bidang. Karena aktivitas menulis dilakukan dengan memulai membaca buku sebanyak-banyaknya, maka secara tomatis pengetahuan kita akan semakin bertambah.Menulis juga bisa meningkatkan kualitas diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan hanya pada bidang menulis saja, tapi dalam hal lain juga seperi kualitas kita saat sedang berdiskusi, berbicara, dan juga bisa lebih tampil lebih percaya diri, karena banyak pengetahuan yang kita miliki. Menulis adalah cara mendidik lewat kata, inilah manfaat yang luar biasa dalam kegiatan menulis. Jika ada orang yang tidak bisa tergugah dengan hanya mendengarkan orang berbicara karena merasa di gurui, maka lewat tulisan adalah salah cara terbaik mendidik dan menginspirasi banyak orang. Menurut saya, menulis membuat diri kita lebih pantas disebut sebagai sosok guru atau pendidik yang kreatif. Karena salah satu dari ciri guru kreatif adalah mampu menulis. Menulis bisa menginspirasi banyak orang.

Jadi mulai dari sekarang yuk, kita terus menulis. Menulis tentang apa saja yang penting menulis, seperti menulis makalah, menulis bahan ajar, menulis modul, menulis soal, menulis pengalaman, menulis puisi, menulis cerita. Pokoknya tulis saja apa yang ingin kita tulis.

#Salam Literasi

#Penggiat Literasi Inhil

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi rekan-rekan guru untuk menulis. Apapun itu hasil dan bentuknya..

26 Dec
Balas

Coba semua gurusianer guru membaca tulisan bapak ini, tulisan ini sangat menginspirasi. Terima kasih pak tulisannya. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

26 Dec
Balas

Saya baru membaca tulisan ini Pak Mulya, memang sangat menginspirasi. Tulisannya juga enak dibaca menunjukkan memang ditulis oleh penulis yang memiliki jam terbang. Semoga harapan Pak Suyatna terkabul.

26 Dec
Balas

Mantap dan inspiratif banget sharing pengalamannya

26 Dec
Balas



search

New Post