Syafaat

Analis Data dan Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi....

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Anak Lelakiku

Aku dan Anak Lelakiku

“Wah, anaknya Ganteng seperti Ayahnya”, itulah yang sering disampaikan orang orang ketika melihat anak pertamaku. Mungkin kami berdiua ditakdirkan “sama sama ganteng”, dan dilahirkan pada neton (hitungan hari menurut orang jawa) yang sama, meski dalam generasi yang berbeda.

Anak saya remaja ketika saya sudah dewasa, dan saya ketika saya remaja, anak saya belum ada. Saya mengikuti proses remaja anak saya, dan tidak sebaliknya, karenanya saya “mengerti” perkembangan pribadinya, mungkin tak ubahnya diri saya, meski dia bukan (benar benar) edisi keduaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, meski anak sebenarnya jauh lebih ganteng nggih. Hehehe... Barakallah, Pak Syafaat.

25 Jan
Balas

Kegantengan bergilir pada gerenasi berikutnya.... Yg mengangap ganten ayahnya, berarti yg memilikinya ..bener kan ? Lanjuut...

26 Jan
Balas



search

New Post