Syafaat

Analis Data dan Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Cinta Tidak (Benar Benar) Memiliki

Ketika Cinta Tidak (Benar Benar) Memiliki

Pagi itu Nampak dua orang yang sangat mesra datang ke KUA, dari fisik keduanya Nampak sangat jauh berbeda usianya, dan dari kemesraaan yang diaktualisasikan bukan kemesraan antara orang tua dan yang layak disebut anak, namun kemesraan orang yang benar benar dimabuk asmara. Entah petugas KUA yang sedang melayani seakan disamakan dengan resepsionis Hotel melati. Pasangan ini seakan tidak peduli, toh mungkin dia berfikir bukankah KUA tempat meresmikannya dua orang yang sedang dimabuk cinta ?? bukankah KUA tempat untuk mencatat dalan Akta Outentik peristiwa penting benar benar bersatunya dua insan yang ingin mengikat belenggu asmara yang memuncak?.

Mungkin benar bahwa cinta seperti virus yang dengan seenaknya hinggap ke pasangan yang dia sukai, nggak peduli apakah pasangan tersebut ideal menurut penglihatan umum atau kontras dan kadang kadang terlaihat “aneh” atau bahkan iri. Kadang cinta tidak dapat dinalar, namun inilah fakta. Orang yang dimabuk cinta seakan tidak dapat mendengar apapun kecuali yang menyenangkan bagi dirinya. Orang yang tidak senang dianggap iri, orang yang menasehati dianggap ikut campur urusan orang lain.

Bagi petugas KUA, mungkin suatu hal yang biasa melihat pasangan yang mempertontonkan kemesraan didepan umum, meskipun agak risih juga bagi sebagian yang lain. Ketika ada pasangan yang bergandengan tangan, haruskah ditanyakan, apakah anda telah menikah?, atau ada hubungan kekerabatan apa anda berdua kok sudah bergandengan tangan?, atau pertanyaan pertanyaan lain yang mungkin juga dianggap wajar bagi sebagian yang lain?, ataukah bagi pasangan tersebut hanya ingin menunjukkan bahwa mereka adalah satu satunya pasangan yang ideal di dunia ini?.

Nampaknya pasangan ini menyandang status sosial yang cukup lumayan, disamping pakaian yang laki laki cukup perlente, raut wajah yang kelihatan lebih muda dari usianya, begitu juga dengan ceweknya yang kelihatan masih imoet tersebut, mereka datang juga mengendarai kendaraan roda empat yang lumayan. Banyak asumsi yang timbul dari pasangan tersebut, dan menurutku itu adalah bagian dari masa lalu yang jika menurut hukum tidak menjadi halangan untuk menikah tidaklah perlu dipermasalahkan.

Saya sudah mendengar bagaimana hubungan pasangan ini, dan jika KUA meloloskan pernikahan mereka, ada ancaman dari warga masyarakat asal tempat tinggal mereka yang akan melakukan aksi protes bahkan demo besar besaran. Saya belum dapat meyimpulkan apakah mereka akan diterima atau tidak, sebab saya belum melihat data pengajuan pernikahannya, dan jika tidak ada alasan untuk menolaknya, tidak mungkin untuk ditolak. Dan tugas saya adalah disamping harus mengoreksi data pernikahannya, bagaimana saya dapat menggali informasi dari mereka berdua apakah yang disampaikan warga masyarakat tersebut benar adanya.

Dari data yang mereka ajukan, tidak ada alasan yang dapat digunakan menolak rencana pernikahan mereka, baik calon suami yang berstatus Duda cerai maupun calon istri yang berstatus perawan, mereka juga membawa berkas dari desa yang berbeda. Kedua Kartu Keluarga milik keduanya juga tidak ada insikasi bahwa keduanya mempunyai hubungan darah, dan nampaknya mereka sangat saling mencintai, hal ini sangat Nampak dari kemanjaan cewek yang dengan tidak malu mal terus memegang tangan laki laki yang menurut saya lebih pantas jika menjadi ayahnya.

Saya ingin menggali fakta lain dari keduanya, sehingga saya benar benar menghayati dengan data dan pengakuan yang mereka berikan, dan benar juga bahwa keduanya meskipun tidak ada hubungan nasab, namun menurut hukum tidak boleh untuk menikah, fakta ini terungkap dari ungkapan keduanya setelah lama diajak ngobrol bahwa Ibu kandung cewek tersebut adalah bekas istri laki laki yang akan menikahinya, dan menurutnya Ibu kandungnya juga tidak keberatan apabila bekas suaminya menikah dengan anak tirinya, (saya belum memahami dengan istilah ini, apakah ada istilah bekas anak tiri atau tidak).

Saya jadi ingin tahu, mengapa hal ini bisa terjadi, meskipun hal ini bukan tugas utama saya, namun tidak ada salahnya jika saya mengetahui latar belakang dari rencana pernikahan yang direncanakan dengan matang tersebut, hal ini dapat dilihat dari persaratan pernikahan mereka yang dikeluarkan oleh kepala desa yang berbeda, saya yakin jika mereka tetap berdua, saya tidak dapat pengakuan jujur dari mereka, saya membutuhkan pertemuan khusu berdua dengan si cewek. Entah mengapa saya kok memilih dengan cewek, apakah ini hanya naluri?.

Menurut cewek ini, lelaki yang dicintainya adalah bekas ayah tirinya yang menikahi Ibunya saat cewek ini kelas 5 SD, dan cewek ini sangat senang mempunyai ayah baru yang tiap pagi mengantarkan sekolah bersamaan ayah tirinya kerja, dan ini berjalan hingga anak ini menginjak remaja. Yang entah bagaimana sehingga hubungan dengan ayah tiri ini berubah dari hubungan ayah dan anak menjadi hubungan sebagaimana layaknya suami istri.

Menurut orang cinta adalah urusan rasa dan perasaan. Mungkin keduanya menikmati dan merasa nikmat dengan hubungan yang dilakukan dengan memadu rasa dari perasaan yang saling mencintai meskipun harus melukai perasaan yang lain, melukai perasaan orang yang seharusnya juga dicintainya, melukai perasaan orang yang benar benar mencintai keduanya.

Hukum Islam melarang pernikahan antara anak dengan bekas suami ibunya atau bekas istri Ibunya yang sudah melakukan hubungan layaknya suami istri. Begitu juga dengan hukum positif yang mengatur masalah perkawinan yang berlaku di Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Duh, untung Pak Syafaat jeli. Luar biasa kata cinta, mabukkan mereka dalam rasa, dan tak segan torehkan luka pada orang lain yang mencinta mereka juga. Bayangkan hancurnya hati ibunda saat memberikan ijin putrinya ayah tirinya yang telah bersama sejak kecil. Haruskah cinta menghalalkan segalanya? Alhamdulillah hukum islam melarangnya sehingga mereka tak terjebak dalam dosa berkepanjangan.

24 Jan
Balas

Tidak ada yang salah dengan cinta, Cinta tidak berdosa karenanya. Dan Orang yang sedang ,emhe,ban cintalah yang dapat melakukan sebuah perbuatan yang berdosa

24 Jan
Balas



search

New Post