Syafaat

Analis Data dan Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi....

Selengkapnya
Navigasi Web
Selamat Tinggal Gurusiana

Selamat Tinggal Gurusiana

Ada 143 artikiel saya di Gurusiana, dulu saya diajak seorang rekan guru untuk mampir di blog tersebut/, saya “dianggap” penulis populer “hanya” profil saya muncul sebagai penulis populer bulan ini, tulisan saya juga muncul sebagai tulisan terpopuler disetiap harinya. (mungkin) tak ubahnya survey (abal abal) para politisi untuk menaikkan ratingnya, padahal belum tentu politisi yang (seakan akan) unggul dalam survey tersebut benar benar nyata.

Ada beberapa orang yang membaca tulisan saya tersebut dengan senang hati, kadang mendapat pujian, kadang pula menikmati cacian, dan itu menjadi hal yang lumrah dan biasa, sebagaimana masakan tidak akan terasa gurih dan nikmat jika tidak ada garam didalamnya, meskipun masakan tersebut diberi banyak gula, namun manisnya serasa hambar jika kurang garam sebagai pembanding rasa.

Saya tidak akan berhenti untuk menulis, tiap hari pekerjaan saya mengolah data Pendidik dan Tenaga kependidikan. Terlebih ada tugas tambahan untuk membuat berita di web kantor, karenanya meskipun saya “pamit” dari media ini, namun saya tetap akan berkreasi, setidaknya menulis berita di web Kemenag Kabupaten Banyuwangi/ setiap hari.

Kadangkala menulis merupakan kiat untuk menghibur diri dikala sepi, melepas beban yang dapat diungkapkan tidak secara lesan. Meskipun saya tidak tahu untuk apa saya menulis dan menggunggah tulisan saya tersebut dimana tulisan saya tersebut saya buat dengan sekian ratus pembaca hingga “dianggap” sebagai penulis populer.

Saya bukanlah guru yang pantas untuk menyandang predikat sebagai penulis populer, tulisan saya sangat jauh dari tatanan bahasa yang semestinya. Saya hanya menuliskan sebagaimana alur pikiran saya, kadang saya beklum mengerti ending dari sebuah tulisan sebelum saya menyelesaikannya. Sering saya menulios dengan konsep yang tidak jelas, meskipun jari jari terus bermain diatas tombol keyboard untuk memunculkan barisan huruf dalam layar. Saya melepaskan diri sebagaimana bajak laut mengemudikan kapalnya, terus berlayar tanpa tujuan namun tetap menjaga keselamatan, menikmati proses tanpa mengabaikan hasil.

Saya tetap akan menulis, minimal di media cetak lokal, karena saya menyadari bahwa hanya ditingkat lokal saja saya ‘mampu bersaing”. Saya juga mempunyai blog pribadi sekedar untuk menampung beberapa catatan harian yang saya yakini bahwa suatu saat nanti saya “rindu” membacanya kembali. Masih jauh bagi saya untuk menjadi seorang penulis hingga menghasilkan banyak buku, karena saya sangat menyadari bahwa konsekwensi dari sebuah tulisan adalah kita harus mempertanggung jawabkan atas kebenarannya.

Sejak awal saya mampir disini, saya menyadari bahwa kehadiran saya yang tiba tiba dan “terlihat” beberapa artikel masuk terpopuler setiap hari tersebut membuat banyak orang bertanya tanya. Meskipun saya pernah menyampaikan jawabannya, meskipun banyak yang memberikan tanggapan negatif, namun saya yakin bahwa masih banyak yang “mengerti” maksud dan tujuan saya. Dan yang belum memahaminya, biarlah menjadi misteri baginya.

Saya (seperti) masuk kedalam rumah besar dengan berbagai macam penghuni. Saya sempat terkesima dengan pernik pernik rumah besar tersebut dengan banyaknya penghuni dari latar belakang yang nyaris sama, hingga saya tersadar bahwa saya juga mempunyain rumah sendiri/ meski kecil dan hanya saya yang jadi penghuni. Saya jarang merawat rumah saya tersebut, saya lebih sering berada dirumah “orang tua”/. Mungkin saya harus merawat kembali rumah kecil saya tersebut. Saya tidak akan mengkomersilkan rumah kecil tersebut, saya yakin ada berkah yang dapat saya ambil dengan merawatnya setiap hari.

Saya pernah berkhayal untuk menuliskan perjalanan saya selama 40 hari ketika bertugas menjadi Ketua Kloter Jamaah Haji, dimana saya harus memimpin “kafilah” terberat dimana lebih dari 70 % jamaah dengan resiko tinggi. Saya harus mengawal lebih dari 50 orang yang menjalankan Thawaf dengan menggunakan kursi roda, hingga pada hari terahir tercatat 6 orang yang meninggal dan tercatat sebagai yang tertinggi dalam embarkasi. Saya merasakan bahwa saat itu adalah tugas terberat yang saya emban. Saya menemani orang orang yang demensia (lupa segalanya) akibat cuaca ekstrim. Bahkan saya sempat berfikir betapa bahagianya yang dapat meninggal disana, (meskipun saya berdoa agar semuah jamaah baik baik saja). Hal ini karena saya mengikuti proses dari memandikan jenazah pada tempat khusus, mensholatkan dengan jutaan jamaah didepan ka’bah hingga saya yang mengantarkan merekia sampai keliang peristirahatan terahirnya, namun sepertinya keinginan saya tersebut saya urungkan, mungkin lebih baik saya biarkan tulisa tulisan saya tersebut berkelana didunia maya dan dibaca (secara gratis) entah oleh siapa.

Saya minta maaf kepada redaktur media ini atas beberapa tulisan saya yang (mungkin) tidak sesuai, saya hanyalah “bahjak laut’ yang sedang berlabuh sementara dan akan melanjutkan perjalanan panjang entah kemana. Dan bukan tidak mungkin dari arah yang berbeda, saya akan “berlabuh” pada pelabuhan yang pernah disinggahi. Dan itu bagi “bajak laut” adalah sah sah saja, karena pengelana jagat raya akan tetap mengelana sampai ujung jarinya tidak dapat mengungkapkan kata hatinya lagi. (trims)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, Pak Syafaat. Haru merasuk kalbu menyusuri kata demi kata yang sebentar lagi akan berlalu. Sosok sumur pengetahuan yang bersumber dari dalamnya pengalaman hidup. Kehadirannya sempat getarkan Gurusiana dengan sepak terjang tulisan yang tak biasa. Membuat beberapa pribadi jengah dan meronta tak percaya akan jumlah pembaca artikelnya. Pak Syafaat, ajarkan kita menulis tidak hanya dengan hati tetapi juga sampaikan pesan tersirat "Tak tumbang saat dicaci dan tak terbang saat dipuji". Berlabuhlah perahu di beberapa dermaga agar bisa rasakan beda asin air lautnya, agar bisa kenali sapa ramah nelayannya. Di mana pun tempatnya, perahu akan dibutuhkan segera. Andaikan bisa meminta, tetaplah bertahan dalam rumah besar Gurusiana. Namun, keputusan telah ditetapkan dan kata pamit pun telah terlontar. Hanya sebait harapan agar Pak Syafaat masih berkenan berbagi ilmu meskipun kita tak lagi menyatu. Hanya sebaris doa agar terwujudnya mimpi membuat buku tentang jamaah haji yang mengulik pilu. Selamat jalan, Pak Syafaat. Kabarkan pada kami saat tiba di pelabuhan baru. Barakallah. Madrasah hebat bermartabat!

28 Jan
Balas

Kenapa harus meninggalkan rumah besar ini? Tetaplah di sini, Pak Haji. Untuk menginspirasi, memotivasi dan mengedukasi. Manis, asam, asin dan pahit hanyalah rasa yang tak selamanya begitu. Terkadang yang manis bisa pahit, ataupun sebaliknya. Tetapi, semua kembali pada niatan hati Pak Haji untuk tetap atau tinggalkan rumah besar ini. Semoga selalu sehat dan sukses untuk bisa selesaikan buku berisi pelayan dhuyufurrahman. Barakallah, Pak Haji.

28 Jan
Balas

Semua yang sudah kita goreskan tidak ada yang tidak bermanfaat. Pasti ada gunanya untuk oramg lain. Oh isinya tidak berbobot tapi produktipnya bisa dicontoh, paling tidak ada semangat yang perlu ditiru dalam berliterasi. Barakallah Mas Syafaat

28 Jan
Balas

Barakallah. Barakallah. Barakallah. Saya pengagum rahasia, Pak S yang wow.

28 Jan
Balas

Terimakadoj semuanya

11 May
Balas

Selamat jalan Saudaraku! Selamat menebar bibit-bibit kebaikan baru.

31 Jan
Balas

Aneh rasanya..jika hrus ditinggalkn oleh seseorang yang selalu menjadi inspirasi buat sya... sya gabung n mengenal grup ini jga gara2x beliau..n sy sngat brtrmksh pd bp. Syafaat bisa diperkenalkan dan menghantrkn sya pd keluarga besar gurusiana yg trs mndpat pengetahun dn jga candaan mskpun sya msh baru.saya hnya bisa mendoakan bp. Semoga bisa mewujudkan mimpinya mmbuat buku ttg jamaah hj.Barakallh bp.Madrasah hebat bermartabat...

28 Jan
Balas

Saya baru aja bergabung di gurusiana, kenapa harus keluar dari rumah besar ini pak? Allah mah tau niat hambanya, insyaAllah tidak akan tertukar, Barakallah salam kenal buat bapak

29 Jan
Balas



search

New Post