M. Syafi'i Saragih, M.A

M. Syafi'i Saragih Guru di Pesantren Modern Al Barokah Kab. Simalungun dan Dosen di PT Di Simalungun Sumatera Utara. Buku yang sudah diterbitkan 1. Kon...

Selengkapnya
Navigasi Web
DIJAJAH PERSEPSI

DIJAJAH PERSEPSI

Anak bandel, nakal, Badung, ?. Itu karena kita mempersepsinya begitu. Yok, kita balik seratus delapan puluh derajat. Anak baik, anak Sholeh, anak hebat. Kerenkan? Lebih indah diucap lisan, lebih sedap didengar telinga. Apalagi orang yang bersangkutan langsung yang mendengarnya. Hmmmmm... Ada aura positif yang masuk dalam jiwanya. Bisa jadi sugestikan? Nggak ada ruginya membuat persepsi positif. Bukan berarti saya mau bilang nggak ada yang negatif. Tetap ada. Karena ada standar sesuatu itu positif atau negatif. Bisa budaya, norma, etika, atau agama.

Sebegitu pentingkah persepsi? O.. iya, karena pengaruhnya besar, ke sikap, dan perbuatan.

Coba jujur ya, waktu anda jatuh cinta sama si dia. Gmn sikap anda kalau ketemu si dia? Wah... Dia lah bulan dialah bintang, perilaku anda?, Hmmm... Demi dia, gunung didaki, lautan diseberangi, gommbal...hahaha, padahal hujan dikit. "Maaf sayang, hujan,..gak bisa datang". Hahaha.. canda ya.. tapi benar lho. Ini fakta. Faktanya itu bisa mengubah segalanya. Nah, itu semua karena persepsi sebuah kata "cinta". Karena cinta, kita memuja, kita memulia.

Pernah satu ketika, saya memanggil siswa yang katanya dia bandel. Kata siapa? Kata orang-orang, kata orang tuanya, teman-temannya, dan yang lucunya kata dia sendiri. "Oya? Kamu bandel? , Bapak gak percaya". Tau gak waktu saya bilang gak percaya, raut wajahnya berubah. Dia heran mungkin ya, "yang bapak tau, kamu anak baik". Wah, dia tambah bingung..

"Setau bapak, dan bapak yakin kalau suatu hari nanti kamu jadi pemimpin". " Tambah gak karuan raut wajahnya. Hehehe...

Singkat cerita, ada perubahan pada anak itu ke arah yang lebih baik. Kok bisa? ya karena Berawal dari persepsi tentang dirinya sendiri. Tapi yang sedihnya, persepsinya negatif tentang dirinya itu terbentuk oleh orang di sekelilingnya. Dari rumahnya, sekolahnya, dan lingkungannya. Perubahan itu, karena ia mengubah persepsi tentang dirinya. Yok, kita buat persepsi yang positif untuk orang-orang di sekitar kita. Apalagi orang terdekat kita. Kalau anda guru, persepsikan bahwa murid anda adalah anak yang baik, cerdas, dan potensial. Biar ngajarnya gak stress. Karena, stress itu,. Ya balik lagi.. karena pikiran dan persepsi kita penuh dengan negatifisme.

Persepsi positif, tepatnya, husnudzan. Selamat berpikir positif.

Allahu A'lam

Sys okt 20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siyap melaksanakan ajakan Bapak. Tulisan yg renyah

25 Oct
Balas

Keren opini Pa Syafii. Memang yg terjadi fi masyarakat, demikian. Sudah sy follow Pa.

25 Oct
Balas

Sepakat pak, tulisan yg keren, smg setiap ucapan akan menjadi doa terbaik yg diinginkan utk setiap anak, sukses selalu pak, sdh sy follow

25 Oct
Balas

Wow, tulisan yang keren luar biasa Pak. Sukses selalu dan barakallahu fiik

25 Oct
Balas

Semoga kita selalu berpikir positif. sehat dan sukses selalu buat Bapak

25 Oct
Balas

Keren ya pak, pencerahannya

25 Oct
Balas

Benar, Pak. Saya setuju. Keren. Semoga sukses selalu.

25 Oct
Balas

Zuper duper. Sip. Benar itu, Pak. Tulisannya sangat bermanfaat.

25 Oct
Balas

Luar biasa. salam sukses dan salam Literasi

25 Oct
Balas

Salam literasi

26 Oct
Balas



search

New Post