syafrianti

Tinggal di Payakumbuh, mengajar di MTsN 5 Lima Puluh Kota, mengampu Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebahagiaan tidak bisa dibeli (part 4)

Kebahagiaan tidak bisa dibeli (part 4)

Kedatangan Boni disambut baik emak. Boni menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan. Mak setuju, lebih cepat lebih baik. Itu pesan emak pada Boni. Boni pun diminta untuk datang ke rumah paman Atika dari pihak ayahnya. Boni pun menyetujuinya, dan minta izin bisa pergi bersama Atika.

Merekapun berangkat. Dan mereka bernasib baik bisa jumpa dengan paman Atika. Mereka mengutarakan maksud dan minta restu pada paman Atika. Sehari sebelum mereka datang, emak sudah duluan kesana menyampaikan niat baik Boni, serta minta paman untuk menjadi wali nikah Atika ketika hari H tiba.

Hari yang di tunggupun tiba, Atika menikah dengan Boni tanpa sepengetahuan paman Didit dan bibi. Beberapa hari setelah pernikahan, berita itupun sampai di telinga paman. Paman mendengar kabar itu, langsung pulang kampung dan melabrak emak dan Boni. Kehebohan pun terjadi. Tetangga yang mendengar kegaduhan itu, langsung menjemput Paman Radit. Tidak menunggu waktu lama, pamanpun tiba.

"Apa-apaan ini" ucap paman Radit yang melihat mulut Boni berdarah.

"Kamu tidak usah ikut campur" ucap paman Didit.

"Kenapa tidak boleh, mereka juga keluarga ku. Boni menantu Ku juga". Ucap paman Radit.

"Tidak usah ikut campur, Abang kamu itu sudah meninggal, jangan usik keluarga kakak ku" ucap paman Didit sengit.

"Justru karena Abangku telah tiada, aku berhak melindunginya. Dan satu hal yang kamu ingat, Atika bisa menikah kalau aku menikahkannya, adik kandung laki-laki ayahnya". Ucap paman Radit.

"Jadi kamu biang keroknya, hash" ucap paman Didi sambil mendorong paman Radit.

"Sudaaaaaah" ucap Atika yang memegang Boni yang sedang kesakitan.

"Paman, paman jangan ikut campur dengan urusan saya, keluarga saya dan paman Radit saya. Hanya paman Radit yang peduli dan sayang pada ku. Tidak seperti paman dan bibi. Sangka paman, saya tidak tau akal licik paman? Paman mau jual aku pada laki-laki itu kan, agar semua hutang paman dan bibi lunas? Ucap Atika panjang lebar.

"Kamu jangan mengada-ada Atika" ucap bibi

" Heeeh... Saya dengar semua percakapan paman dengan dia. Sekarang pergi dari rumah saya" ucap Atika

Semua mata terbelalak mendengar penjelasan Atika..

Payakumbuh, 7 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

07 Feb
Balas



search

New Post