Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah merenggut senyum dibibirnya. Sering melamun dan tiduran di meja kerjanya. Suatu hari Nia merasa pusing dan lemas disekujur tubuhnya, dan Niapun membaringkan tubuhnya dan meninggalkan setumpuk pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan siang itu.

Semua kejadian tersebut Nia ceritakan kepada sahabatnya, kebetulan seorang tenaga kesehatan yang bertugas di kota besar. Nia menyampaikan keluhannya. merasakan pusing yang sangat tidak tertahan, namun bukan sakit. terasa mau pingsan. kemudian sahabatnya meminta mencek kelopak mata bawah dan menghitung denyut nadinya. Alangkah kagetnya sabat Nia, denyut nadinya sebanyak jumlah detik dalam satu menit itu.

Sahabat yang sangat perhatian kepada Nia menyarankan agar Nia mengkonsumsi obat penambah darah dan cukup istirahat. Walau hanya via telpon, Nia sangat bahagia dengan sahabat yang begitu perhatian kepadanya. Malam pertama setelah Nia minum obat, denyut nadinya bertambah 10 kali. Keesokkan harinya, Nia mengkonsumsinya lagi, dan kini denyut nadinya sudah sampai 80 walau masih sedikit pusing-pusing. Nia berharap agar esok bisa pulih total, mengingat tugasnya makin menumpuk. Cepat sembuh Nia.