Ibu dan Aisyah beranjak dari hamparan sawahnya. Awan hitam telah memayungi bumi. Kilatan petirpun kian menyambar. Ibu terus memegang tangan Aisyah dan selalu berkomando agar merunduk jika petir datang.

“ayo nak, cepatkan langkahmu, hujan petir akan segera datang” ucap ibu cemas melihat sekelilingnya yang tiba-tiba sudah dikepung oleh awan hitam.

“iya bu” ucap Aisyah sambil melebarkan langkahnya.

Mereka berlari setelah sampai di jalan setapak menuju rumah. Rintik hujanpun turun.

“Alhamdulillah kita sudah sampai di rumah” ucap ibu.

“Alhamdulillah” sambung Aisyah.

“yuk kita bersihkan diri” ucap ibu yang langsung melangkah menuju kamar mandi sederhana mereka. Aisyah mengikuti ibu dan menyambar handuk yang berada di jemuran samping kamar mandi.

Mereka bersama membersihkan diri dan beristirahat sejenak dekat ruang keluarga mini mereka.

“Aisyah, ibu lelah sekali, ibu ingin istirahat” ucap ibu sambil membaringkan tubuhnya.

“iya bu, ibu istirahatlah” ucap Aisyah sambil memijit ringan kaki ibunya.

Aisyahpun ikut tertidur disamping ibu dan dikejutkan dengan suara azan Asar dari musholla dekat rumah.

“Astagfirullah, sudah ashar ternyata” ucap AIsyah sambil mengucek matanya.

“ooh.. ibu belum bangun” ucap Aisyah

“bu... ibuuuu, sudah Ashar buuu” ucap Aisyah, namun tidak ada tanggapan.

“buuu... ibuuuu..... ibuuuu..... ibuuuuu” ucap Aisyah sambil menggoyangkan tubuh kaku yang mulai dingin itu.

Payakumbuh, 1 Maret 2021