Tong Kosong Nyaring Bunyinya
Malam semakin larut, lampu di setiap rumah berangsur-angsur dimatikan oleh pemilik rumah. Namun Tio masih belum bisa memejamkan matanya. Dia masih teringat ucapan kakak nya tadi pagi. Kalau dia harus segera pulang melihat ibunya. Namun karena pekerjaan yang sangat mendesak, dia memutuskan untuk pulang Minggu depan. Kaka mendengar penjelasan itu tidak terima.
" Kakak minta kamu besok harus pulang, kalau tidak, kamu akan menyesal" ucak kakak dengan penuh amarah.
"Ibu tidak sakit keras kak, kenapa harus di paksa cepat seperti ini" ucap Tio beralasan.
Nada sambung terputus tanpa salam. Tio mengira-ngira ada apa sebenarnya. Ditelpon balik, kakak tak mengangkat. Mata yang tidak bisa dipejam, membuat kakinya melangkah ke teras paviliun nya. Memandang kelap-kelip lampu komplek dimana dia tinggal.
Pemuda sukses itu megingat serta mengira-ngira apa yang diinginkan kakaknya. Pekerjaan kantor yang menumpuk juga menambah beban pikirannya. Tiba-tiba di jalanan yang cukup sepi, ada orang yang lewat sambil menendang tong bekas yang cukup mengagetkan Tio.
"Heeei siapa ituu" ucap Tio
"Maaf mas Tio, saya Budi" ucap tetangga yang juga sedang kesal dan melampiaskan kekesalannya dengan menendang tong tersebut.
"Huuf dasar tong kosong. Betul-betul nyaring bunyimu, hingga mengagetkan aku" gumam Tio.
Payakumbuh, 21 Februari 2021
"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya
Terimakasih Bu...