SYAFRUDDIN, S.Pd,MM

Syafruddin, S.Pd, MM., lahir pada tanggal 8 April 1970 di Rao Kab...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBANGUN BRANDING
FOTO BY SYAFRUDDIN

MEMBANGUN BRANDING

Pada 11 Maret 2016 dalam sebuah sesi wawancara dengan stasiun TV swasta Indonesia, Dr. Mahatir Mohammad, Mantan Perdana Menteri Malaysia, berkata, “Kita mesti buat apa yang kita mampu, meski pun kita dikecam. Kita mesti bangun citra agar orang bisa dengar suara kita, sehingga warga kita bangga dan memiliki kepercayaan diri.”

Dengan penuh keyakinan Mahatir melanjutkan, “saya bangun Twin Tower (bangunan menara kembar tertinggi di dunia) agar orang Malaysia tidak perlu merasa rendah diri bila dia pergi ke Singapura hanya untuk berfoto di depan Patung Singa. Sekarang, jangankan orang Singapura orang New York pun kalau datang ke Malaysia merasa belum puas sebelum berfoto di depan Twin Tower, sambil menunjuk antena twin tower diujung langit.”

Sekolah pun demikian. Sekolah wajib membangun citranya. Bila seseorang mengingat suatu sekolah maka yang dia ingat adalah tampilan visual atau kesan yang spesifik, membekas dan unik. Kesan inilah yang dinamakan branding itu.

Setiap sekolah punya branding. Dan setiap sekolah akan dikenal dan diingat karena brand-nya itu. Ada sekolah menjadi terkenal karena prestasi akademisnya. Karena setiap lomba OSN atau LKTI sekolah itu menjadi juaranya. Ada pula sekolah yang dipandang hebat karena lulusannya diterima di PTN ternama di Indonesia. Sebab setiap tahun mereka seperti pindah kelas saja ke fakultas kedokteran UI.

Ada juga sekolah yang terkenal karena prestasi ekstrakurikulernya. Mereka selalu menyabet juara marching band tingkat internasional. Atau menjadi pembicaraan dimana-mana karena selalu juara lomba basket, juara sepakbola, penyumbang artis dan seniman terkemuka.

Juga banyak sekolah menjadi tercitra dengan baik karena faktor gurunya. Banyak orang tua yang mendambakan anaknya bisa bersekolah di sana. Karena guru terkenal disiplin tapi penuh perhatian. Ramah dan baik hati. Berkarakter jujur dan religi. Membimbing anak dengan sepenuh hati. Apalagi dengan menyediakan asrama (boarding). Belum tamat saja siswa sudah pintar membaca Al Quran, jadi hafiz dan imam shalat berjamaah.

Lantas untuk sekolah kita yang tak pernah juara OSN, tak pula mendunia karena ekstra kurikuler atau gurunya biasa-biasa saja bagaimana membuat brand-nya? Mudah. Bangun citra sekolah secara bersama. Buat perencanaan dan disepakati aturan mainnya.

Pencitraan itu bergerak. Dia dinamis dan fluktuatif. Sekolah yang sudah tercitra dengan baik bisa saja hilang ditelan masa. Sebaliknya sekolah biasa bisa menjadi sekolah favorit baru dengan keunggulan terkininya. Sekolah biasa bisa membangun citranya, ditengah banyaknya sekolah yang memiliki nama besar. Dia bisa menyeruak diantara kemapanan, muncul dengan berbagai pesona dan kemajuan.

Ada sejumlah cara membangun pencitraan sekolah. Pertama, buat sesuatu yang unik. Misalnya dihalaman sekolah dibuat taman tematik. Taman yang bukan saja indah tapi yang tanaman koleksinya dipilih untuk pembelajaran. Jalan di taman diberi keramik, dibuatkan pula gazebo agar siswa bisa diskusi dan membaca di sana.

Kedua, buat monumen kekinian. Misalnya membangun merek sekolah dari aluminium composite panel (ACP) yang lagi ngetren itu. Dibangun di tempat tertentu sehingga siswa bisa selfiria, guru bisa membawa tamu sekolah berfoto, mengambil bukti kedatangannya ke sekolah.

Ketiga, rancang tampilan warga sekolah yang trendi dan berkelas. Contohnya bikin logo sekolah bordir dan dijahitkan di seragam siswa atau buat seragam batik khas sekolah atau bisa juga identity card (kartu identitas) yang tergantung manis di baju siswa.

Keempat, ciptakan pembiasaan atau pembudayaan bercorak keagamaan. Hafalan juz Al Quran, duha time, Shalat Zhuhur berjamaah di mushalla sekolah yang dibangun besar, nyaman dan indah.

Semua pencitraan itu melekat dengan sekolah. Menjadi ikon dan ciri khas. Tumbuh dan menjadi perbincangan sebagai karakteristik sekolah. Kalau sesudah begitu, ya sudah. Itulah dia branding.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Smg sman 10 sijunjung terus membuat branding demi branding tuk mencapai pendidikan berkualitas.

06 Feb
Balas

terimakasih bu pengawas. Tapi potomu tak ada dalam caption..hehehe

06 Feb

No problem.

07 Feb
Balas

Bener pak Syafruddin, kita mulai dari yang kecil, untuk mendapatkan hasil besar

06 Feb
Balas

Bener pak Syafruddin, kita mulai dari yang kecil, untuk mendapatkan hasil besar

06 Feb
Balas

Terima kasih bu atas komentarnya

06 Feb
Balas



search

New Post