Batimbang Tando( Batando dan Maulak Tando ) Di Nagari Pandai Sikek
Tulisan seri ketiga adat Batimbang Tando di Nagari Pandai Sikek Tanah Datar sumatera Barat
Tantangan menulis hari ke 22
Syaifularifin.gurusiana.id KPPL Kota Padang Panjang
Pada tulisan yang lalu penulis telah menceritakan tentang prosesi maresek dan maminang. Maka tulisan berikutnya akan bercerita tentang “ batando jo maulak tando “. Waktu pelaksanaan batando berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh para wanita yang hadir pada hari ketiga yang disebut “ mamutuih etongan “. Waktu yang ditetapkan mempertimbangan ketersediaan waktu dan kemungkinan prosesi pernikahan akan dilaksanakan. Biasanya dua minggu setelah mamutuih etongan, waktu ini sifatnya fleksibel.
Pada waktu hari yang telah di tetapkan pihak keluarga perempuan berjumlah dua orang akan datang ke rumah pihak laki-laki dengan membawa tando sesuai status sosial pemuda yang dipinang. Ada perbedaan jumlah tando yang dibawa. Pertama jika pemuda itu seorang pemangku adat, seorang Datuk maka tando yang dibawa adalah Selembar kain songket balapak buatan anak nagari Pandai Sikek uang suku emas, perak ,dan uang, pinang 40 buah, gambir 40 buah sirih 6 ikat Kalau si pemuda tidak pemangku adat maka tando yang dibawa adalah songket balapak buatan anak nagari Pandai sikek , emas jumlahnya satu, tiga, sampai lima emas sesuai kemampuan, perak dan uang Rp.100 ribu, pinang 40 buah, gambir 40 buah sirih 6 ikat kemudian siriah,pinang, sadah dan gambir didalam kampie. Tando dibungkus dalam saputangan batik dengan susun Kain balapak( digulung ), emas, perak dan uang .
Prosesi batando dimulai setelah dua orang perempuan utusan pihak perempuan menggunakan baju kurung dan berselimut kain panjang lama ( baca antik ). Dua perempuan ini memiliki tugas dan peran yang yang berbeda satu orang membawa tando yang digulung dengan kain batik dan sirih lengkap dalam kampie. Sedangkan yang satu lagi membawah sirih , pinang dan gambie sesuai jumlah yang disebut diatas. sampai dirumah pihak laki-laki. Mereka akan ditunggu oleh pihak prempuan yang terdiri dari perempuan dewasa pihak perempuan, istri mamak, pasumandan ( istri dari laki-laki yang satu suku yang saparuik dengan si pemuda). Setiap tamu yang datang dalam adat batando akan membawa bingkisan berupa. Bagi pasumandan akan membawa lapek bugis 30 buah, pisang satu ikat, beras 2 liter dan telur 4 buah. Sedangkan bagi karib kerabat biasa hanya membawa beras dua liter, telur tiga buah dan kue bolu 10 buah.
Setelah utusan pihak perempuan naik ke atas rumah mereka akan dipersilahkan duduk di atas tikar permadani. Ketika sudah beristirahat sejenak maka utusan akan mengeluarkan sirih dan pinang lengkap dengan tempatnya dan mempersilakan pihak tuan rumah mencicipinya. Setelah itu tuan rumah akan meletakkan juadah makan dan minum. Juadah ringan berupa ketan, pisang , lapek bugis, kue bolu. Setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama dengan hidangan untuk makan minimal 4 macam maksimal 6 macam berupa rendang, gulai, ikan , telur, sayur, kerupuk ( jumlah menyesuaikan ).
Setelah makan dan minum juru bicara pihak akan menyerahkan tando yang dibalu dengan kain batik kepada Bako( saudara perempuan ayah ) . Lalu bako membuka ikatan tando tersebut memperlihatkan tando itu kepada seluruh undangan yang hadir pada acara batando tersebut. Setelah selesai di lihat seluruh keluarga maka bako akan mengikat kembali tando tersebut. Setelah itu utusan perempuan akan berkata. Karena nasi telah kami makan disini kapan masanya ibuk akan datang ketempat kami.( ini adalah isyarat undangan untuk datang kerumah si perempuan, Biasanya pihak laki-laki menjanjikan tiga hari kemudian.
Tiga hari setelah itu Nampak berjalan dua orang perempuan dengan menggunakan baju kurung berselimut kain panjang batik . Satu orang membawa tando yang terbungkus rapi dalam kain batik satu lagi membawa pinang 40 buah gambir 40 buah sirih 8 ikat yang jumlahnya berlebih dari yang dibawa pihak perempuan dahulu, menuju rumah perempuan untuk “ maulak tando”. Prosesi maulak tando hampir mirip dengan manarimo tando. Pada saat telah selesai ramah tamah dan makan minum( juadah yang disiapkan biasanya dilebihkan jumlahnya dari jumlah juadah yang dihidangkan sewaktu manarimo tando, ini adalah bentuk memuliakan pihak keluarga laki-laki dan menunjukan sifat pemurah pihak perempuan). Setelah itu utusan pihak laki-laki akan mengeluarkan tando yang dibawanya dan mengatakan setelah kami terima tando ini ternyata tembakaunya belum ada ( bahasa kiasan untuk minta ditambah tandonya) . Maka pihak perempuan akan menambah biasanya dengan sebentuk cincin mas beratnya menyesuaikan. Setelah selesai ditambah tando maka pihak perempuan akan berkata “ bilo masak etongan kito “ ( Kapan prosesi nikah dan baralek dilaksanakan. Maka diukue padan di karang janji oleh pihak lali-laki misan bulan haji tanggal menyusul dan sebagainya . Dengan ditentukan bulan maka selesai proses batando dan maulak tando. Utusan pihak laki-laki akan pulang membawa tando yang telah ditambah.
Tando di Nagari Pandai Sikek adalah tanda sudah adanya ikatan adat antara dua keluarga yang sepakat untuk menjodohkan putra dan putrinya. Tando adalah titipan dari pihak perempuan dan nanti akan diserahkan kembali di saat penganten wanita” Katundukkan “( Manjalang kerumah laki laki ketika baralek.) Apabila terjadi wan prestasi atau salah satu dari dua pihak yang ingkar janji maka hukum adat berlaku. Pemberlakuan hukum ditimbang dari pihak mana yang ingkar janji. Jika pihak perempuan yang ingkar janji maka tando yang diberikan menjadi milik pihak laki-laki. Sebaliknya jika pihak laki-laki yang ingkar janji maka. Pihak laki-laki wajib mengembalikan tando dua kali lipat dari tando yang diberikan pihak perempuan.
Bila batimbang tando dilakukan dengan wanita dari pihak luar maka perbedaannya adalah pada jumlah tando emas sebesar satu rupiah emas Amerika( tujuh emas )/ menyesuaikan dengan kesepakatan. . Demikian barih nan bapahek di Nagari Pandai Sikek
Pandai Sikek, 26 maret 2020 ## Home working ##
###Syaifularifin.gurusiana.id. tantangan menulis hari ke 22 KPPL Kota Padang Panjang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap pak dtk....jadi tambah wawasan kami
Mantap pak. Jadi adat pandai sikek ndak auah beda samo luak agam yo.pak. yg beda hanyo jumlah tandonnyo atau jumlah emas nyo.