Moh Hisyam Fithrony

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

An Nahl sebagai rest area Civitas Akademika PENS

Surabaya (22/12), Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya sedang mempersiapkan Kegiatan Pengajian memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sekaligus Peresmian (pasca renovasi) Musholla An-Nahl yang dihadiri oleh Dosen Karyawan PENS beserta beberapa mahasiswa yang sedang tidak ada jadwal kuliah. Pengajian kali ini diasuh oleh KH. Ridwan Yasin (Ustadz Bogang) dari Surabaya.

Renovasi mushola dilakukan karena pengelola kampus menyadari pentingnya penguatan karakter pribadi muslim melalui majelis dan sarana ibadah. Ditambah lagi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) setelah resmi lepas dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, otomatis merubah pengelolaan dari status Daerah Otonomi Politeknik (DOP) setingkat Fakultas, kini menjadi setingkat Kampus Independen. Sehingga perlu reformasi pengelolaan, satu diantaranya termasuk penyediaan fasilitas ibadah yang layak untuk seluruh warganya.

Sekitar pukul 10 pagi, beberapa civitas akademika mulai berdatangan dan memenuhi kursi undangan, tak lupa dimeriahkan oleh iringan shalawat khas grup kesenian banjari PENS. Lima belas menit kemudian, Master of Ceremony (MC) membuka acara dengan bacaan basmalah dan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an.

Sambutan dari Bapak Zainal Arif (selaku Direktur PENS) menjadi rangkaian acara berikutnya, yang diawali dengan shalawat dan salam. Kemudian beliau mengingatkan kepada para hadirin tentang filosofi perjalanan aktifitas kehidupan sehari-hari, yang diibaratkan perjalanan jauh, pasti disediakan beberapa rest area beserta fasilitasnya. Dimana kita semua bisa berhenti sejenak untuk melepas kepenatan setelah perjalanan panjang, istirahat, ke kamar kecil dan sebagainya. Maka itulah, beliau berharap Mushola An Nahl (beserta kegiatannya) ini bisa menjadi rest area yang bisa dinikmati oleh Civitas Akademika ketika mulai payah dengan rutinitas sehari-hari. Sambutan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh KH. Ridwan Yasin.

Peresmian dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Direktur PENS didampingi Asisten Direktur, dilanjutkan dengan Tausiyah dari KH. Ridwan Yasin sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H yang diawali dengan mengingatkan kembali tentang hakikat pendidik dalam sudut pandang Islam dan wawasan kebangsaan. “Rasulullah adalah Bapak Literasi yang patut diteladani, bukan gelar / titel yang utama, namun kearifan dalam hal IQRA’ (membaca)” ujar KH. Ridwan Yasin.

Di akhir tausiyahnya, KH. Ridwan Yasin mengusulkan tentang penggunaan nama Masjid bukan Mushollah. Tempat Sujud, karena sujud adalah puncaknya ibadah, yang dimaknai penghambaan sejati, meletakkan (rendah) otak lebih rendah dari tempat kotoran manusia dikeluarkan. Acara tersebut ditutup kembali dengan memanjatkan doa keselamatan bangsa dan kemajuan PENS demi kontribusi kepada masyarakat Indonesia, dilanjut dengan sholat dhuhur berjamaah dan di akhiri tasyakuran potong tumpeng yang dinikmati para undangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post