Moh Hisyam Fithrony

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kini saatnya, menantang diri untuk kebaikan
sumber gambar : koinworks

Kini saatnya, menantang diri untuk kebaikan

Tahun 2020 ini menjadi tahun yang menghadapkan diri kita pada kondisi yang tidak mudah. Tidak hanya di Surabaya maupun Indonesia, tetapi hampir di seluruh wilayah permukaan bumi ini. Siapa yang tak kenal dengan makhluk baru yang disebut Corona alias Covid19.

Sepak terjang si makhluk baru ini dimulai dari penghujung 2019 yang bermula di wilayah Wuhan, Cina. Dan akhirnya menjadi pandemi hampir seluruh wilayah di muka bumi ini. Banyak sektor yang terdampak mulai hal remeh temeh seperti kehidupan anak-anak yang biasanya bebas bermain kesana kemari, sampai hal paling penting seperti tatanan peradaban manusia.

Biasanya setiap pagi, jalanan penuh macet dengan tunggangan milenial yang berlomba mengantar majikannya sampai ke tujuan tepat waktu. Namun saat ini semua orang dipaksa untuk melakukan sebagian besar aktifitasnya di rumah saja, istilahnya Work From Home (WFH). Jikalau harus keluar rumah, wajib bermasker dan sering cuci tangan terlebih saat kontak fisik dengan orang lain. Ditambah lagi, kebiasaan baru yang awalnya dikenal dengan social distancing, kemudian menjadi physical distancing yang intinya mengharuskan memberi jarak antar kita minimal 1-2 meter.

Tak luput dari aturan njlimet ini, sektor pendidikan yang sudah sejak Maret kemarin menerapkan kebijakan belajar dari rumah, seluruh siswa dirumahkan dan diberi tugas via online (daring). Santri-santri diberbagai pondok pesantren juga dipulangkan secara massal, demi mencegah meluasnya pandemi ini. Mahasiswa yang berasal dari daerah pun juga turut merasakan perkuliahan maya ini, namun dari kamar kos mereka masing-masing karena tidak diperbolehkan kembali ke daerah asalnya.

Hal ini menjadi bentuk-bentuk tantangan baru dalam perjalanan hidup kita, seperti mencoba mengakrabkan diri dengan silaturahmi daring, beribadah dengan kondisi darurat, menjadi guru dadakan di rumah untuk anak-anak, belum lagi yang mendapat tantangan level tinggi seperti di PHK dari tempat kerja atau usahanya terancam gulung tikar, dan tentunya masih banyak lagi tantangan yang muncul dari berbagai hal.

Untungnya, orang Indonesia dikenal dengan keuletan dan kreatifitas tinggi, namun ada satu faktor penting yang perlu disadari adalah budaya "Power of Kepepet". Ya, faktor ini yang membuat kita terkadang (bahkan sering) lupa bersyukur, terlebih ceroboh atau bermalas-malasan ketika diberi berbagai kemudahan maupun kenikmatan oleh Allah ta'ala.

Adanya pandemi ini masih perlu disyukuri karena bisa menjadi ladang muhasabah dan momen untuk kembali berbenah, mendekatkan diri pada sang Khaliq, menguatkan ikatan kekeluargaan di rumah, serta memulai melakukan lompatan-lompatan kebaikan yang mungkin belum (atau bahkan tidak terpikirkan) dilakukan jika tidak berada dalam pandemi saat ini.

Momentum Ramadhan yang disambut oleh Hari Raya Idul Fitri menjadi booster kebaikan yang bisa kita lakukan untuk diri kita, keluarga dan sekitar kita. Pun juga 1 Juni merupakan Hari Kesaktian Pancasila yang bisa jadi tumpuan lompatan kebaikan di era milenial ini. Akhirnya namun belum paling akhir, karena 31 Mei 2020 kemarin merupakan Dirgahayu Kota Surabaya ke-727 yang juga turut menjadi semangat berbenah bagi Arek Suroboyo.

Kalau penulis, mencantumkan tekad mulai kembali menulis di 2020 ini sebagai satu diantara tantangan demi kebaikan, kira-kira apa tantangan kebaikan yang mulai anda lakukan? Yuk, berbagi semangat untuk melakukan tantangan kebaikan di kolom komentar. Bagikan semangat kita dengan share tulisan ini beserta caption yang bisa anda sertakan di sosial media yang anda miliki.

Semoga bola salju kebaikan yang kita gulirkan diamini dan terwujud, serta menjadi manfaat plus mendapat ridho Allah ta'ala. Karena masih bulan Syawal, izinkan penulis menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, jika selama ini banyak khilaf yang tanpa maupun disengaja.

#TantanganGurusianer #TulisanHari001 ala #MotivaSyam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mohon maaf lahir dan bathin...

01 Jun
Balas

sama-sama bu, terima kasih

01 Jun

Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin.

01 Jun
Balas

terima kasih :-)

01 Jun



search

New Post