Syamsul Anwar

SYAMSUL ANWAR ,SAg,M.PdA , PRIA BERDARAH KALSEL INI BERPENDIDIKAN S1 FAK TARBIYAH PAI DAN S2 IKIP KARANGMALANG PEP . DIA ADALAH PUTRA KE 14 DARI PAS...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENSIKAPI PERBEDAAN PUASA ARAFAH SEKALIGUS MEMAKNAI IDUL QURBAN 2018

MENSIKAPI PERBEDAAN PUASA ARAFAH SEKALIGUS MEMAKNAI IDUL QURBAN 2018

Idul Qur'ban merupakan salah satu hari Raya besar yang selalu dirayakan oleh kaum muslim sedunia. Sehari sebelumnya bagi umat Islam dianjurkan melakukan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hal ini dilaksanakan untuk menghormati umat Islam yang sedang wuquf di Arafah, pahalanya pun sangat menabjukan setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang dosa kita dihapus oleh Allah SWT.

Berkaitan dengan puasa Arafah ini, di Indonesia khususnya pada tahun 2018 ini terjadi perbedaan pelaksanaan puasa arafah dengan wuquf . Disaat jamah sedang wuquf, di Indonesia sebagian besar muslimin tidak melaksanakan puasa arafah. Barulah pada hari berikutnya saat sudah selesai wuquf, muslimin di Indonesia baru melaksanakan puasa arafah. Alasannya karena hilal belum terjadi di Indonesia. Padahal kalau di lihat dari waktu, Indonesia ini 4 jam lebih awal dibanding Saudi Arabia, misal di Indonesia jam 10 siang, maka di Saudi jam 6 pagi.

Bagi kami yang awam dengan itu, maka ada sebagian kaum muslim Indonesia melaksanakan puasa arafah saat jamaah haji wuquf, namun ada juga yang melaksanakan sehari setelah wuquf. Kita pasrahkan sama Allah SWT benar dan salahnya hanya Allah yang tahu. Salah pun kita akan dapat mendapat pahala satu.

Maka sudah sepatutnya, kita harus bersikap dewasa dalam mensikapi perbedaan puasa arafah ini, perbedaan itu wajar sebatas masih tidak menyimpang agama. Yang tidak baik itu manakala ada himbauan puasa tapi tidak melaksanakan, sungguh menyia-nyiakan nikmat Allah. Nau'dzubillah.

Dalam puasa arafah ini, di Masjid kami dan masjid sekitar banyak menyelenggakan acara buka bersama di masjid sebagaimana puasa Ramadhan. Maka itu menjadi nilai plus dan motivasi yang baik bagi masyarakat kami. Bahkan sampai ada orang yang beranggapan,"Wah seperti puasa Ramahan ya suasananya".

Selanjutnya, setelah acara buka puasa selesai, dilanjutkan sholat magrib berjama'ah subhanallah sungguh luar biasa banyak sekali kamum muslim yang ikut sholat berjamaah dilanjutkan takbir bersama sungguh nikmat di hati.

Pagi harinya, kaum muslim di anjurkan untuk sholat idul adha dilapangan. Subhanallah banyak sekali dari seluruh penjuru datang tumpah ruah. Di kota Yogya tepatnya di Alun alun utara Yogyakarta sebagai Imam dan khotib bapak Dr.H Imawan Wahyudi wakil bupati Gunungkidul. Dalam isi kutbahnya di dengungkan himbauan agar selalu meningkatkan ketakwaan dan bersyukur dapat menikmati idul quban dengan tenang tidak seperti di Lombok dan Sumbawa diliputi rasa gelisah dan duka mendalam. Hadirin juga di himbau meninfakkan yang terbaik untuk memberi bantuan kepada yang membutuhkan. Selain itu, berqurban merupakan salah satu cara kita mendekatkan diri pada Allah yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim dan Ismail yang merupakan contoh teladan dan ketaatan pada Allah.

Untuk hal tersebut, sekarang banyak sekali yang mulai sadar untuk berqurban kambing atau sapi. Untuk tahun ini bagi yang qurban sapi di masjid-masjid di Yogyakarta bilamana akan berqurban rombangan menyembelih sapi dihargai mengumpulkan sekitar 3 juta-an per orang. Ini sudah termasuk beaya operasionalnya. Beda dengan kambing beli sendiri plus biaya tambahan.

Ya begitulah, pelaksanan qurban tentu saja dimulai setelah sholat idul qurban, hal ini sesuai dengan aturan Nabi Muhammad. Bilamana hewan itu disembelih sebelum shalat id, maka hanya dianggap sembelihan biasa yang pernah terjadi di masa Rasulullah SAW, namun kemudian sama Rasullullah di minta mengulang penyembelihannya agar sah sebagai hewan qurban. Kemudian sahabat Nabi yang tidak tahu tadi imengambil kambing yang masih hidup dan disembelih lagi sebagai hewan qurbannya.

Hewan qurban ketika disembelih, Nabi Muhammmad pun mencontohkan beliau saat itu menyembelih dua kambing, satu kambing untuk dirinya, satu kambing untuk umatnya yang saat itu belum bisa qurban.

Bagi orang yang mampu atau kaya tapi tidak berqurban, Nabi Muhammad SAW sangat mencela agar si fulan tadi tidak boleh dekat-dekat sholat di masjid.

Nabi Muhammad juga mencontohkan lagi sebagai persyaratan yang harus dipenuhi agar mencari hewan besar / gemuk ,sehat tidak cacat, demikian juga ciri yang lain punya hitam dimata seperti memakai kacamata, kakinya bagian bahah hitam seperti pakai kaus kaki, dan bertanduk. Dan yang tidak kalah penting bertanduk serta sudah cukup umur (poel kata orang jawa artinya giginya secara fisik renggang)

Ya, Allah sebegitunya perintah itu, sehingga kita harus betul-betul memahami dan melaksanakan.

Semoga amalan dan doa kita diterima Allah serta kita tergolong menjadi orang yang taqwa dan dapat meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimaksih bu siti Ropiah

27 Aug
Balas

Benar sekali pak, menyikapi perbedaan pendapat dg bijak bahkan bisa jadi solusi

23 Aug
Balas



search

New Post