Syamsul Arifin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA BERSEMI KEMBALI (Bagian 12)

CINTA BERSEMI KEMBALI (Bagian 12)

T031 (16112021)

Fikry sepertinya belum yakin dengan pandangannya. Dibukanya kaca mata hitam ray ban yang dipakainya. Dilihatnya sekali lagi dengan lebih teliti.

“Bapak pesan yang mana?” tanya Pak Imam membuat Fikry tersentak sambil menyodorkan daftar menu ke hadapannya.

“Samakan dengan yang dipesan bapak aja!” jawab Fikry dengan pandangan yang tetap fokus ke tempat kasir.

“Bukan,” gumamnya dalam hati.

Tak lama kemudian makanan yang dipesan datang. Mereka segera menyantap hidangan yang disajikan pelayan. Pak Imam terlihat makan dengan lahapnya. Sementara Fikry masih sibuk dengan fikirannya tentang Nurita. “Ke mana dia? Mengapa tidak tampak di restorannya?” Beribu tanya menyesaki otaknya tanpa memperoleh kepastian jawaban membuat dadanya semakin sesak.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil warna merah menyala berhenti tepat di depan restoran. Fikry yang tetap sibuk dengan fikiran dan bayang-bayang Nurita tak mempedulikan mobil yang baru berhenti di depan restoran.

Setelah pintu mobil dibuka, turunlah sang pemilik mobil. Seorang wanita cantik yang mengenakan gaun warna biru yang dipadu dengan jilbab warna hitam. Dengan langkah santai dia masuk ke dalam restoran melewati kursi tempat duduk Fikry. Fikry yang sedang menikmati makanan, tiba-tiba menoleh dan memandang ke arah wanita itu begitu mencium bau parfum yang dipakai wanita tersebut. Bau parfum yang begitu dikenalnya. “Zara,” batinnya.

Seketika diapun melompat turun dari kursinya dan segera mengikuti wanita tersebut.

“Nur …!” panggil Fikry.

Wanita itu menoleh ke arah Fikry dan membuka kacamatanya.

“Fik ...! Kamu di sini? Sudah lama?” tanya wanita itu memberondong.

“Ya,” jawab Fikry singkat sambil matanya terus memandangi wanita tersebut seolah tidak ingin melepaskannya.

“Ayo kita bicara di sana!” ajak wanita itu sambil menunjuk ke arah kursi panjang di pojok restoran.

Bagaikan kerbau dicocok hidungnya Fikry segera mengikuti wanita tersebut menuju ke arah kursi yang ditunjukkannya. Pak Imam yang masih menghabiskan sisa makanannya tampak heran melihat majikannya mengenal wanita yang baru turun dari mobil merah tersebut. Tetapi dia diam pura-pura tidak melihat kejadian itu.

Sampai di tempat yang dituju wanita itu mempersilahkan Fikry duduk.

“Duduk, Fik!” ujar wanita itu kemudian.

“Kebetulan, Fik. Sebenarnya saya mau nelpon kamu sekarang. Ehh … ternyata kamu sudah datang duluan Pucuk dicinta ulam tiba,” ujar wanita itu sambil tersenyum.

“Ya, aku juga punya feeling kalau akan bertemu kamu,” kata Fikry membalas wanita itu juga dengan senyuman.

Merekapun tertawa lepas. Tawa kebahagiaan setelah sekian lama mereka tidak berjumpa. Fikry melihat ada gurat-gurat kebahagian di wajah wanita itu, kebahagiaan yang lama tebelenggu oleh takdir. Demikian juga wajah Fikry. Tampak raut mukanya yang semakin memancarkan kebahagiaan saat bersua dengan wanita tersebut. Kebahagiaan yang dulu pernah hadir dan mengisi hari-hari mereka. Kebahagiaan yang muncul dan bersemi bagaikan jamur-jamur yang bermunculan di musim penghujan.

“Tempo hari kamu menghubungi aku. Dari mana kamu dapat nomor aku, Fik?”

“Aku dikasih adik kamu. Rina yang memberikan nomor itu. Aku tanpa sengaja bertemu di tempat ini juga dengan adik kamu,” kata Fikry.

“Benarkah?”

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap mas. Jadi penasaran dengan kelanjutan kisahnya.. Sukses selalu

16 Nov
Balas

Terima kasih ... sukses juga untuk bapak

16 Nov

Akhirnya mereka bertemu. Assiikkk hehe ...

18 Nov
Balas

Trims ibu

19 Nov

Waduuhh...bersemi kembali nih. Keren Pak. Salam sukses.

16 Nov
Balas

Terima kasih ... sukses juga untuk ibu

16 Nov

Trus... ? Kepo nih.... Lanjut, Pak. Salam sukses.

16 Nov
Balas

Terima kasih ... sukses juga untuk ibu

16 Nov

Wah ketinggalan episode, menarik ceritanya. Salam kenal dari Banten, Pak Syamsul. Sukses selalu.

16 Nov
Balas

hehe ...Terima kasih salam kenal kembali, sukses juga untuk bapak

16 Nov

Ah yaa, semoga saja tidak bersemi menjadi nyata. Hehe... Sukses selalu Bapak

16 Nov
Balas

Terima kasih ... sukses juga untuk ibu

16 Nov

Makin menarik kisahnya. Keren ...pak Syamsul

16 Nov
Balas

Terima kasih pak

16 Nov



search

New Post