Syamsul Arifin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA BERSEMI KEMBALI (Bagian 13)

CINTA BERSEMI KEMBALI (Bagian 13)

T033 (18112021)

“Tempo hari kamu menghubungi aku. Dari mana kamu dapat nomor aku, Fik?"

“Aku dikasih adik kamu. Rina yang memberikan nomor itu. Aku tanpa sengaja bertemu di tempat ini juga dengan adik kamu,” kata Fikry.

“Benarkah?”

“Ya, Nur. Bahkan aku juga bertemu dengan cucu kamu Moh. Fikry Al Abrori.”

Mendengar nama cucunya disebut-sebut Fikry, jantung Nurita menjadi berdebar kencang. Dia malu jika Fikry menanyakan mengapa nama cucunya sama dengan namanya.

“Boleh aku menanyakan sesuatu Nur?”

“Bo … boleh,” jawab Nurita ragu-ragu.

“Mengapa kamu memberi nama cucumu seperti nama aku, Nur?”

Jantung Nurita semakin berdegup kencang seperti habis berlari dikejar anjing mendengar pertanyaan Fikry. Dia menundukkan kepalanya. Nurita menjadi ragu untuk meneruskan kata-katanya. Nurita merasa malu untuk berterus terang.

“Ayolah Nur, gak apa-apa kok. Aku cuma pengin tahu aja,” bujuk Fikry.

Nurita merasa sedikit lega mendengar perkataan Fikry. Setelah menghela napas, diapun melanjutkan ceritanya.

“Maafkan aku, Fik. Aku memang yang mengusulkan nama itu kepada adik. Aku ingin namamu tidak hilang dalam kehidupanku, Fik. Meskipun kita tidak bisa hidup bersama, setidaknya aku masih bisa hidup dan bersama dengan Fikry yang lain.”

Mendengar penjelasan Nurita Fikry berkaca-kaca. Namun dia berusaha untuk tetap tegar dan terlihat tenang. Benar dugaan Fikry, bahwa pernikahan Nurita selama ini benar-benar karena orang tuanya. Ternyata Nurita masih tetap mempunyai perasaan yang sama seperti ketika pertama kali mengenalnya dulu.

“Bahkan restoran ini aku kasih nama “Restoran 99”. Sembilan-sembilan itu untuk kamu. Semua ini saya lakukan agar aku selalu ingat kamu, Fik.,” lanjut Nurita sambil terus memandangi Fikry.

“Maafkan aku, Nur. Aku telah berprasangka buruk kepadamu. Aku pikir kamu meninggalkan aku karena kemauan kamu sendiri. Makanya kamu langsung menghilang dari kehidupanku dan menjadi tidak bisa untuk dihubungi,” ujar Fikry kemudian.

Mereka diam membisu. Diam seribu bahasa. Keduanya tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ada perasaan bersalah mengapa hal ini tidak dituntaskan dari dulu, sehingga tidak berlarut-larut sampai saat ini.

“Kalau aku boleh jujur kepadamu, sebenarnya aku masih tetap memiliki perasaan yang sama kepadamu, Nur. Tapi sekarang diantara kita sudah ada dinding pembatas yang sangat tebal. Dinding pembatas yang tidak boleh kita tembus,” lanjut Fikry memecah kesunyian.

“Kita sudah hidup di alam yang berbeda, Fik.”

“Benar, Nur. Ikatan perkawinan kita, harus kita jaga sendiri. Jangan sampai pertemuan hari ini merusak keutuhan perkawinan kita. Biarlah cinta ini menjadi bagian masa lalu kita.”

“Setuju, Fik!” ujar Nurita sambil tersenyum.

“Nur, bolehkah aku mengajukan satu permintaan untukmu?” kata Fikry tiba-tiba.

“Fik … apa-apaan, kamu?” tanya Nurita sedikit terkejut.

“Boleh kan, Nur? Ini permintaan yang terakhir, Nur,” lanjut Fikry sedikit memaksa.

“Ja … jangan, Fik!’ jawab Nurita gugup sambil melihat sekeliling.

“Sekali ... aja,” pinta Fikry penuh harap.

“Boleh … asal permintaannya jangan macam-macam.”

Fikry tersenyum mendengar syarat yang diajukan Nurita. Dia tampak lega karena permintaannya dikabulkan Nurita.

“Tetapi jangan di sini, Nur. Di tempat lain aja, yuk!” ajak Fikry.

“Fikry ... jangan macam-macam, ya!” ujar Nurita sambil melotot.

Fikry tertawa terpingkal-pingkal melihat Nurita sedikit marah. Dia merasa senang bisa menggoda Nurita.

“Kamu pikir aku mau minta apa? Hayo … pikiran kamu jangan ngeres, gitu!” lanjut Fikry sambil tersenyum melihat tingkah Nurita.

“Dasar kamu … tetap aja gak berubah, selalu menggoda aku,” kata Nurita sambil tersenyum kecut merasa dipermainkan Fikry.

Fikry kemudian mengeluarkan iphonenya. Gadget yang sama dengan milik Nurita. Diapun mengulurkan tangannya memberikan HP tersebut kepada Nurita.

“Nur, bisa minta tolong pada pelayanmu untuk mengabadikan kita di depan. Aku ingin kita foto bersama di depan restoran 99 milik kamu ini. Di depan banner itu,” kata Fikry sambil menunjuk ke tempat yang dimaksud.

Nurita segera memanggil pelayannya. Fikry kemudian melangkah ke luar restoran diikuti Nurita dan pelayan restoran. Mereka berdua melakukan foto bersama di depan restoran Nurita. Setelah selesai Fikry segera pamit kepada Nurita.

Sejak saat itulah mereka berjanji untuk tidak saling bertemu lagi dan menjalani kehidupan rumah tangganya sendiri. Sementara tunas-tunas cintanya yang mulai bersemi akan dikubur dalam-dalam dan menjadi bagian dari masa lalunya. Semoga keluarga mereka akan hidup dengan damai, bahagia dan sejahtera tanpa adanya bayang-bayang masa lalu.

Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siiip, harus dikubur dalam2. Cerita yang menarik.

18 Nov
Balas

Terima kasih sukses selalu ibu

18 Nov

Kisah yang luar biasa pak Syamsul. Sangat inspiratif

18 Nov
Balas

Terima kasih Bapak

18 Nov

Cerita makin menarik, teruslah berkarya dan sukses Pak Syamsul Arifin

18 Nov
Balas

Terima kasih sukses juga untuk Bapak

18 Nov

Luar biasa. Pengakhiran yang sangat bijak. Keren Pak. Salam sehat selalu.

18 Nov
Balas

Terima kasih ... sehat dan sukses selalu untuk ibu

18 Nov

Cerpen yang menarik, Pak. Masa lalu biarlah berlalu. Kini mereka punya keluarga masing-masing. Salam sukses, Bapak.

18 Nov
Balas

Terima kasih .... sukses juga untuk ibu

18 Nov

sayang sekali kisahnya telah selesai padahal masih ingin petualangan mereka

18 Nov
Balas

Trims ibu

18 Nov

Takdir manusia adalah rahasia Allah SWT. Kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah SWT atas takdir yang kita jalani. Salut dengan kusahnya. Sukses untuk Pak Syamsul.

18 Nov
Balas

Berul ibu ... Terima kasih sehat dan sukses selalu untuk ibu

18 Nov

Kisah yang sangat keren Syamsul semoga semakin sukses selalu salam literasi

18 Nov
Balas

Terima kasih sukses juga untuk bapak

19 Nov

cerpen yang sangat indah dan bernas sungguh konflik tingkat tinggi tersaji sehat selalu saudaraku pak Syamsul

18 Nov
Balas

Terima kasih Bapak Hustanil Abu sehat dan sukses selalu untuk bapak

18 Nov

Ending yang memukau. Keren pak Syamsul

18 Nov
Balas

Terima kasih Bapak Sudiwanto

18 Nov



search

New Post