Syaputra Irwan

Guru Kimia ingin menjadi penulis......

Selengkapnya
Navigasi Web
Kiat mengurangi lupa

Kiat mengurangi lupa

Salah satu masalah dalam pembelajaran dikelas yang saya alami adalah ketika menggumpulkam tugas yang diberikan kepada siswa. Biasanya ada satu atau lebih siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya. Salah satu alasan yang diberikan adalah lupa.

Lupa, meskipun merupakan hal yang manusiawi merupakan salah sstu masalah dalam pendidikan. Fenomena lupa merupakan kegagalan seseorang dalam menggali atau mengingat kembali informasi yang telah disimpan digudang ingatan. Para ahli berbeda pendapat mengenai fenomena lupa. Sebagian ahli menganggap bahwa lupa terjadi karena adanya kerusakan informasi yang disimpan dalam ingatan akibat jarang digunakan. Infromasi lain yang menghalangi itu dapat berupa informasi baru atau informasi lama.

Menurut Barlow (1985), Reber (1988) dan Anderson (1990), kiat untuk mengurangi lupa yaitu:

Melakukan belajar dengan bahan ajar yang lebih (overlearning), artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Ini terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara diluar kebiasaan. Adanya tambahan waktu belajar (Extra studi time) ialah uoaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar. Melakukan muslihat memori (mnemonic device), berarti kiat khusus yang dijadikan "alat pengait" mental untuknmemasukan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa. Melakukam pengelompokan (cluserinh) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap kebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikasi dan lafal yang sama atau sangat mirip. Misalnya daftar I mengelompokan daftar nama-nama negara, daftar II singkatan lembaga negara, daftar III singkatan nama-nama lembaga inernasional. Melakukam latihan terbagi (distributed practice) adalah latihan terkumpul yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan cramming, yakni belajar banyak materi secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat. Memberi siasat/pengaruh letak bersambung atau pengait (the serial position effect). Untuk memperoleh efek positif siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah, dan sebagainya) yang diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat

Referensi

Baihaqi, MIF. 2016. Pengantar Psikologi Kognitif. Refika Aditama. Bandung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post