Dear #Bidadarikedelapan

Delapan bulan lebih, setelah postingan terakhir. Saya tak lagi menulis di gurusiana. Terakhir saya menulis tentang aplikasi gurusiana versi android. Awalnya saya berharap banyak dengan aplikasi ini. Namun harapan saya terlalu tinggi. Ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan maka yang timbul adalah kecewa.

Kekecewaan saya yang pertama adalah, untuk menggunakan aplikasi ini (gurusiana versi android) mesti terhubung dengan internet, alias online. Padahal saya berharap bisa menggunakan aplikasi ini dalam keadaan offline.

Bukan hanya saya miskin kuota, sinyal internetpun dikampung sayapun lebih kendur dari karet pinggang celana saya yang sudah melorot, namun masih nyangkut dipanggul ( huft untung saja masih ada tulang panggul yang menonjol dibandingkan dengan yang lain). Selain itu kantong saya juga sudah jebol tak sanggup menahan beban keuangan dalam keadaan pandemik.

Mau nulis harus nyari wifi tetangga yang tak dikunci (itupun kalau beruntung). Kadang mesti berebut dengan wifi gratis di tempat fasilitas umum. Atau kalau mau lebih keren, numpang ngenet di kafe, tapi sebelumnya mesti beli makan minum dulu, yang harganya lebih mahal dari paket inernet sebulan.

Kekecewaan kedua adalah, tampilan tulisannya di tablet delapan inch yang saya gunakan terlihat sangat kecil. Bahkan bikin mata saya sakit, bisa bisa slindris dn minus saya bertambah karena terlalu fokus kelayar tablet saya. Mau nulis smartphone lims inci juga sama, sama sama bikin mata lelah.

Saya berharap sih, tim IT gurusiana berkenan memperbaiki aplikasi ini agar lebih nyaman digunakan di HP atau tablet. yang terutama bagi saya adalah bisa digunakan offline, tidak tergantung jaringan. Nanti kalau tulisan saya sudah banyak, baru di posting, tentu saja dengan bantuan wifi tetangga.. (kalau beruntung)