syarifah nihayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jeni Oh Jeni

JENI OH JENI

Jeni Jeni ... Yes Papa ...

Lagu imut itu terngiang—ngiang di telingaku, jika memandang murid kesayanganku ini. Bagaimana tidak sayang, dalam seminggu ia bisa bolos sekolah sampai 3 hari. Jika aku mengisi buku absensi seadanya, bakal kebakaran buku itu karena prosentase tidak masuknya cukup tinggi.

Siapa sih Jeni itu? Jeni nama lengkapnya Jeni Baigun. Aku tidak tahu apa artinya. Tapi pada suatu saat, aku berkunjung ke warung serabi di desaku, ada nama Baigun di sebuah kemasan racun tikus yang dijual di warung itu. Oh tidak. Jeniku bukan racun tikus. Ia adalah murid kelas 3 di kelasku. Usianya sudah 13 tahun. Hah? tiga belas tahun? Iya. Jika ia masuk ke SD pada usia 7 tahun, berarti ia menempuh kelas 1 dan 2 selama 6 tahun. WOW. Dan kini aku beruntung menjadi gurunya. Semoga.

Kubaca Kartu Keluarganya, Jeni merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Kudengar cerita temanku, kakaknya seusia murid SMP, namun sudah tidak bersekolah. Ia terbiasa melakukan pekerjaan layaknya orang dewasa untuk menghidupi keluarganya. Mengapa? Karena ayahnya menderita gangguan jiwa, ibunya terkena diabetes melitus basah yang merontokkan jari jemari tangannya. Sebelum di kelas 3, kudengar ia sering bekerja di kandang ayam broiler untuk membersihkan wadah makan dan minum ayam—ayam setiap pulang sekolah. Untuk pekerjaan itu ia diupah lima ribu rupiah. Namun belakangan ia tidak mau lagi, upahnya terlalu rendah katanya.

Jeni belum dapat membaca. Menulis pun harus melihat catatan di papan tulis atau buku. Angka—angka juga belum ia hapal. WOW lagi deh. Ini tantangan untukku, mampukah? Semoga. Ia bukan anak rewel di kelasku, pembawaannya kalem, senyumnya malu—malu. Jika mengerjakan soal ulangan tipe jawaban singkat, ia hanya mengulang kata terakhir dari soal yang ada. Contohnya: Siapakah pencipta lagu Indonesia Raya? Maka ia menjawab: indonesia raya. Begitulah Jeni. Jeniku.

Hari ini ia tidak masuk sekolah lagi. Padahal aku senang jika melihatnya berangkat sekolah pagi hari. Seperti anak kecil melihat mainan. Senang sekali. Hmm..kenapa lagi dia? Hari Jumat yang lalu juga tidak sekolah. Jeni..Jeni. Apa salahku padanya? Aku bertanya kepada teman—temannya, apakah aku galak padanya? Tidak Buguru, begitu jawab mereka. Lalu apa?

Dua kali kukunjungi rumahnya. Sebuah rumah sederhana berdinding kayu. Beberapa di antaranya telah lapuk terpapar panas dan hujan. Lantainya yang sudah berubin tampak kotor tak terawat. Dapurnya gelap. Hanya terlihat siluet sesosok lelaki yang sedang menata kayu bakar akar api di tungku tetap menyala. Di atasnya terlihat wajan yang cukup besar, dengan asap dan uap air yang meliuk—liuk ke sana ke mari ditiup angin. Aroma nira segar menerpa penciumanku, menghadirkan sececap rasa manis di lidahku. Lelaki itu sedang membuat gula merah! Ku sapa lelaki itu. “ Saweg masak nopo Pak?(sedang masak apa Pak?) Lelaki itu menoleh. Ups! Anak muda itu menoleh. Dia kakaknya Jeni! Oh... Ini dia yang diceritakan temanku. Anak muda yang masih terlalu muda untuk menghidupi keluarganya.

“Jeni tidak mau sekolah Bu. Dia anak susah diatur!” begitu kata ibunya. Begitu pula kata saudara—saudaranya, tetangganya. Jeni anak susah diatur. Kata—kata itu terurai setiap saat, setiap hari dari mulut orang—orang di sekitar Jeni. Apakah ini pangkal dari keruwetan Jeni?

Tapi Jeni pandai kok, dia pintar mengayunkan mata cangkul di kebun sekolah yang hendak kujadikan kebun tanaman obat keluarga. Ia murah senyum, tak suka usil dengan teman—temannya. Ia juga cekatan mengerjakan tugas sekolah yang kuberikan, walau ia tak mampu membaca tulisannya sendiri. Jeni, beri aku waktu untuk memahami duniamu, dan ijinkan aku untuk membimbingmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalaman yang luar biasa.

09 Nov
Balas

Bagus banget bu...tetaplah memberi dan peduli in syaa Allah keajaiban menyertai

09 Nov
Balas

Wooow... Jeni, mengesankan..

09 Nov
Balas

Great... I like it

09 Nov
Balas

Great... I like it

09 Nov
Balas

semoga mendapatkan kesempatan jntuk membimbing jeni. jeni dan jeni....

09 Nov
Balas



search

New Post