Bangka! Bangka! Bangka Belitung!... teriak seorang penjual fotokopian formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil di halaman parkir kantor pos kota Palembang. Kala itu aku dan temanku Haryo baru saja mengirimkan lamaran CPNS untuk menjadi guru di Kabupaten Banyuasin. "Bang sini! Teriakku... berapa harga formasi Babel itu?", "Lima ribu rupiah dik!" Jawab si abang. Kurogo saku celanaku mencari uang lima ribu, namun sayang yang ku temukan hanya selembar uang dua ribu rupiah. Setelah kuingat-ingat uang ini memang sengaja ku simpan untuk membayar jasa parkir motor di kantor pos seribu rupiah. Tersisa seribu lagi dan aku perlu empat ribu untuk dapat bertransaksi dengan si abang. "Pinjam Rp4.000 Bro?" Tanyaku kepada Haryo. "Oh ada bro, ambil saja tak usah pinjam" jawab Haryo. Kami pun berteduh dibawah pohon besar di dekat situ dan mulai membaca helai demi helai informasi yang tertera.

"Ayo kita melamar ke Kabupaten Bangka Barat Bro, dibutuhkan 12 orang guru Bahasa Inggris?" Ku tanya Haryo pelan-pelan. "Bukankah Bangka itu pulau yang menyeramkan Bro? Banyak ilmu hitam disana, santet, dan klenik, jujur aku belum siap mati" jawab Haryo gemetar. "Lagi pula kita belum pernah kesana Bro, apa jadinya kita nanti disana? Tak ada kawan apalagi sanak famili," tambah Haryo. "Biarlah Yo, aku akan mencoba ikhtiar kesana, kau pikirkanlah dulu" percakapan ku akhiri. Malamnya aku langsung menyiapkan berkas yang diperlukan untuk melamar CPNS ke Bangka Barat. 27 November 2009 ku kirimkan lamaranku ke kantor pos. Beberapa hari kemudian setelah menerima surat balasan, aku segera mencari tahu cata agar bisa sampai ke pulau Bangka. Ku temukan cara teraman dan termurah adalah dengan kapal motor penyeberangan (KMP) Atau yang akrab kita kenal dengan kapal Ferry.Di hari keberangkatan, di ruang guru pelabuhan Tangga Buntung Palembang, sambil duduk menunggu ku kirim pesan singkat kepada sahabatku Haryo. "Aku berangkat sore ini Bro, terima kasih atas Rp4.000 darimu." Haryo pun membalas "Ku doakan kau berhasil disana Bro dan pulang dengan selamat." "Aamiin" balasku. KMP Jembatan Musi II adalah kapal ferry yang pertama kali kutumpangi menuju pulau impian, pulau Bangka. Perjalanan yang sungguh menguji kesabaran, 13 jam adalah waktu tempuh perjalanan Palembang - Muntok dengan kapal besi ini, aku dan beberapa penumpang mencoba untuk tidur selama perjalanan, akan tetapi hembusan angin laut dan terjangan ombak selalu mengusik sehingga kami selalu terjaga. Cuaca memang kurang bersahabat dipenghujung tahun....