Syarif Firdaus

Saya seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
YUK KITA PERANG?
Sumber foto: tempo.co

YUK KITA PERANG?

Berdasarkan jaman purba perang adalah pertikaian tangan kosong bahkan bersenjata sederhana akibat diterapkannya hukum rimba. Yang kuat secara fisik dan mental akan menguasai yang lemah fisik dan mentalnya.

Namun di masa kini perang adalah konflik fisik dan non fisik antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan.

Lalu apakah perang adalah satu-satunya jalan untuk melakukan dominasi atas suatu wilayah?

Jawabannya tentu tidak. Ada banyak cara selain perang untuk suatu kelompok atau bangsa untuk menaklukan kelompok atau bangsa yang lain.

1. Politik Ekonomi

Secara ekonomi misalnya, pertumbuhan ekonomi suatu negara yang sangat pesat akan menjadi ancaman bagi negara pesaingnya. Politik perang pun akan dimainkan. Bukan dengan senjata akan tetapi menggunakan kebijakan - kebijakan ekonomi yang kontroversi. Mendorong pelaku pasar memproduksi secara masal dengan proteksi harga bahan baku yang sangat murah sehingga harga produk menjadi jauh lebih murah daripada negara lain. Hal ini akan menjadi bencana ekonomi bagi negara terdekat yang sedang berkembang karena konsumen mereka akan tergoda dengan harga produk yang sangat murah (bahkan mereka cenderung mengabaikan kualitas) dari negara pesaing.

2. Politik Identitas

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, politik identitas sudah banyak dimainkan. Etnis, ras,suku, budaya, agama dan lain sebagainya dijadikan sebagai sebuah alat politik untuk perlawanan terhadap pemerintah negara sendiri dan juga negara pesaing, menunjukkan jati diri bahkan mempertahankan eksistensi. Politik identitas sejatinya jauh lebih menyayat daripada perang. Dimana perang dilakukan terbuka dengan pernyataan sementara politik ini bisa subur terjadi ditengah-tengah negara dengan asas demokrasi.

Lalu apa benteng terkuat yang bisa menghindarkan suatu bangsa atau sekelompok negara dari peperangan?

Benteng pertahanan terbaik suatu bangsa dalam mempertahankan diri akibat perang adalah AGAMA.

Indonesia adalah negeri dengan 17 ribuan pulau, 34 provinsi, ratusan suku dan ragam budaya sangat berpotensi untuk berperang sesama anak bangsanya.

Sudah banyak sekali pemicunya. OPM, GAM, Konflik Ambon, Penistaan agama, bahkan baru - baru ini pembunuhan keji terhadap warga Polewali Mandar di tanah Papua oleh segerombol penduduk lokal dihadapan aparat keamanan negara bersenjata hanya karena terlibat lakalantas. Semua hal ini tentu dapat menjadi bom waktu pemicu perang di negeri ini.

Akan tetapi agama pun menjadi penengah. Apapun yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan. Begitulah agama menyatakan dalam kitab suci. Maka setiap pembunuhan bahkan pembantaian akan menjadi pelajaran berharga bagi umat beragama di negeri ini. Cukup menjadi pelajaran.

Indonesia dengan mayoritas muslimnya adalah contoh kecil. Lalu bagaimana dengan India dengan mayoritas umat Hindunya? Apakah pertikaian "kecil" buntut ricuh demontrasi atas kebijakan pemerintah yang diskriminatif terhadap umat muslim disana juga akan menjadi pelajaran bagi umat muslim dunia? Cukup menjadi pelajaran.

Kecaman demi kecaman dilayangkan kepada pemerintah India. Bahkan viral di dunia maya bahwa warga dunia mengutuk tragedi itu ditengah kekhawatiran menghadapi covid 19.

Yok kita perang? Sama sekali tak menjadi trending topic di medsos. Yang viral cuma hinaan dan makian atas kebancian oknum mayoritas terhadap minoritas yang sedang menyuarakan aspirasi (hak sebagai warga negara). Harusnya agama menjadi benteng terbaik India untuk melindungi setiap tetes darah warga negaranya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post