Ahmad Syarif Sulaeman

Mengabadikan momen melalui coretan sederhana Lahir dan besar di Pinrang Sulawesi Selatan kini ia mengabdi sebagai guru di MAN 2 Probolinggo

Selengkapnya
Navigasi Web

Awal Tahun Ajaran Baru Dulunya Bukan Juli tapi .... (TGM Hari Ke-3)

Tak terasa masa libur telah berakhir. Sebagian besar lembaga pendidikan sudah ada yang memulai proses pembelajaran hari ini, termasuk sekolah tempat penulis bertugas. Dulu semasa duduk di bangku sekolah dasar, penulis masih ingat siklus pembelajaran dibagi menjadi tiga periode, yang disebut caturwulan. Aturan itu lalu berubah sekitar 2002-2003 menjadi dua siklus, yang disebut semester seperti yang berlaku sekarang ini.

Selain perubahan siklus pembelajaran dari caturwulan ke semester yang terjadi pada awal 2000-an, jauh sebelum itu siklus belajar di sekolah juga pernah diubah dan digeser waktunya. Jika sekarang awal tahun ajaran baru biasanya terjadi di pertengahan tahun antara akhir Juni hingga pertengahan Juli, sebelum 1979 siswa memulai tahun ajaran di Januari dan berlangsung hingga Desember.

Perubahan ini terjadi pada masa kepemimpinan Daoed Joesoef sebagai Menteri Pendidikan. Aturan tersebut diatur melalui UU No. 0211/U/1978. Dampaknya, tahun ajaran yang saat itu harusnya berakhir Desember 1978, diundur selama setengah tahun ke Juli 1979. Hal ini juga membuat tahun ajaran 1978/1979 menjadi yang terlama, karena berlangsung selama satu setengah tahun.

Ada tiga alasan beliau mengubah siklus tahun ajaran baru yang dimulai dari Januari bergeser ke pertengahan tahun:

1. Menyesuaikan tahun ajaran di luar negeri; Saat itu, negara-negara lain juga telah menerapkan siklus tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan tahun, setelah liburan musim panas berakhir. Ini juga dilakukan agar pelajar-pelajar yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, bisa mendapatkan kemudahan karena awal tahun ajaran baru yang tidak berbeda dengan negara lain.

2. Memprmudah alokasi anggaran; Desember terlalu berdekatan dengan masa tutup buku, sehingga terkadang menyulitkan penyusunan rancangan anggaran kebutuhan sekolah. Diharapkan ketika tahun ajaran dimulai pada pertengahan tahun, perencanaan keuangan dan kebutuhan sekolah bisa lebih baik.

3. Desember musim hujan; Alasan ini mungkin terasa sama sekali tidak berhubungan dengan sekolah. Tapi justru alasan ini yang paling mengakar, khususnya bagi para siswa. Sebab, Daoed Joesoef khawatir liburan panjang yang terjadi pada saat pergantian tahun ajaran, kurang bisa dinikmati akibat musim hujan.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Sahabat pembaca juga bisa menyempurnakan dan melengkapi informasi pada tulisan ini dengan menuliskan pada kolom komentar.

Probolinggo, 03 Januari 2021 ~ #Tantangan_Guru_Menulis hari ke-3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap ulasannya

03 Jan
Balas

Makasih banyak responnya bu

03 Jan

Informatif ulasannya Pak Syarif

03 Jan
Balas

Makasih banyak supportnya bu

03 Jan



search

New Post