
Delapan Ciri Ilmu Dakwah Dalam Beberapa Perspektif
Oleh : Dr. H. Syamsul Yakin, MA. (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Syifa Hanina (Mahasiswi UIN Jakarta FDIKOM BPI 2C)
Dakwah dianggap sebagai ilmu jika dipandang dari perspektif empiris. Artinya, ialah dakwah dihasilkan melalui penelitian yang melibatkan proses penelitian perpustakaan dan lapangan. Selain itu, dakwah juga dianggap ilmu jika didasarkan pada pengamatan individual atau kelompok, serta percobaan berulang yang menghasilkan konsep dan teori.
Ilmu dakwah juga harus disusun secara terencana (sistematis) dengan metode berpikir ilmiah yang objektif agar mudah dipelajari oleh siapa saja. Ini berarti ilmu dakwah harus memiliki struktur yang terorganisir dan menggunakan metode yang konsisten.
Selain itu, pokok dan bagian dari ilmu dakwah harus diuraikan dengan tepat sehingga hubungan antara pokok dan bagian ilmu dakwah dapat dipahami dengan jelas. Ini menunjukkan bahwa ilmu dakwah harus memiliki sifat analitis.
Ilmu dakwah juga harus bersifat objektif, yaitu tidak dipengaruhi oleh bias dan harus didasarkan pada fakta, bukan fiksi atau emosi. Objektivitas dalam konteks ini berarti tidak terpengaruh oleh pandangan internal.
Selanjutnya, ilmu dakwah harus dapat diverifikasi atau dibuktikan. Artinya, konsep dan teori dalam ilmu dakwah harus didukung oleh fakta dan dapat diuji kebenarannya berdasarkan data yang ada. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ilmu dakwah harus memiliki sifat verifikatif.
Ilmu dakwah juga harus dapat didekati secara kritis, yaitu dihasilkan melalui proses analisis dan evaluasi yang cermat. Pendekatan kritis adalah cara berpikir ilmiah dalam merespons ilmu dakwah.
Selain itu, ilmu dakwah harus mematuhi kaidah ilmu pengetahuan (ilmiah), yaitu disusun secara sistematis, objektif, rasional, dan empiris sebagai suatu disiplin ilmu.
Terakhir, ilmu dakwah harus bersifat logis, yaitu sesuai dengan logika, benar dalam penalaran, dan masuk akal.
Dengan demikian, terdapat delapan ciri dari ilmu dakwah, yaitu empiris, sistematis, analitis, objektif, verifikatif, kritis, ilmiah, dan logis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar