Lain dari yang Lain

Syofni Erita, 30-1-2019 no. 58

Akhir minggu yang ditunggu-tunggu untuk dapat jalan pagi. Kebetulan minggu ini suasana tak bersahabat untuk keluar pagi. Setelah pukul 09.00 suasana gerimis sudah agak mulai reda, tetapi kabut masih menyelimuti Kota Bukittinggi. Karena sudah siap untuk berangkat, maka akhirnya kami berangkat menuju lapangan wirabraja yang biasa dikenal dengan lapangan kantin. Orang-orang masih ramai di lapangan itu.

Kami berjalan mengelilingi lapangan sampai 4 kali, setelah itu menunggu angkot doraemon untuk pergi ke taman jam gadang, sementara motor diparkirkan di sekitar lapangan kantin tersebut. Sampai di taman jam gadang, suasana masih diselimuti kabut dan suasana terasa dingin.

Kebiasaanku memang lain dari yang lain. Kami pergi dengan sahabat sama-sama penulis. Suasana dingin, apa yang enak dimakan nih, aku jawab"es/ teh botol dingin". Ah, makanan yang panas dong, "bakso" lalu aku jawab"oke". Kami menuju bakso lapangan tembak di ramayana yang terletak di depan taman jam gadang. Aku pesan teh botol dingin, sedangkan teman pesan mibakso. Wah, segar, nikmat teh botol dingin. Itulah kebiasaanku kalau hari hujan aku terbayang es tebak, es teller. Kalau anak-anakku di rumah, saat hujan gerimis kami pergi ke restoran. Sampai di sana kami bilang, kalau tidak makan nasi boleh ngak uda, ya dijawab oleh pramusaji itu, boleh-boleh. Pesan apa uni? Kami pesan es teller. Eh, orang itu terheran-heran, pakai es uni, ya pakai es, kalau tidak pakai es, itu namanya teller, hahaha

Ya itulah uniknya aku. Sekian dulu cerita sebelum tidur.