Syofni Erita

Syofni Erita Mendidik anak bangsa di SDN 04 Birugo Kota Bukittinggi Sumbar Sebelumnya pernah mengajar di SD N Kubu Ateh, SD N Panganak, SD N Tengah Sawah, SDN...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masih Terngiang di Telingaku

Masih Terngiang di Telingaku

Masih Terngiang di Telingaku

Syofni Erita, 31-1-2019 no.60

Hanphoneku berdering, lalu kuambil dan ia mengucapkan," Assalamualaikum, Bu?" Ibu guru menjawab salamnya. Ini Abdul Naser, Bu, sekitar pukul 12.00 aku sampai di Bukittinggi. Lalu ibu guru menjawab, " Ya, M. Abdul Naser, ibu tunggu di SDN 04 Birugo". Sebelum ia memasuki gerbang Kota Bukittinggi, terdengar panggilan Ilahi. Ia melaksanakan kewajibannya di Masjid Al Falah jambu Air Agam. Sementara menunggu anak didik yang akan datang ke sekolah, maka ibu guru salad luhur terlebih dahulu.

Pukul 13.00 datanglah si ganteng berdiri di depan kelasku. Ia mengucapkan salam dan aku membalasnya. Ibu guru tertegun dan terpana melihatnya. Aku menepuk bahunya dan berkata," Abdul Naser, Abdul Naser" aku terpana melihat anakku yang ganteng yang dulu lugu-lugunya.

Pertemuan itu sungguh luar biasa dan menyenangkan, kami bercerita, bercanda, bahkan tertawa terbahak-bahak/ ngakak, sambil diselingi mencicipi hidangan alakadarnya. Saat makan siang telah sepatutnya/ sudah saatnya untuk makan siang. Akhirnya kami menuju restoran Famili yang berada di depan sekolahku. Di sela-sela makan, kami saling curhatan, lalu terlontar kata dari si Abdul Naser, " Bu, aku masih ingat, waktu aku kelas 6," lalu kutanya balik," Apa yang masih ingat Abdul Naser?" Lalu ia melanjutkan, "Aku masih ingat, waktu aku duduk dekat pintu, lalu ibu bertanya," Abdul tidak belanja? Ia menjawab," Tidak, Bu" lalu aku bertamya kembali, "Ada uang belanja, Abdul?" Ia menjawab, " Tidak, Bu" kemudian ibu guru memberiku uang dan aku disuruh ibu guru pergi berbelanja. Padahal saat ini ibu guru tidak ingat lagi bahwa pernah memberinya uang. Begitulah perbuatan kita yang kita kira itu hanya sederhana/ rasanya tidak begitu penting, namun bagi anak adalah hal yang luar biasa.

Mari kita tanamkan, suatu saat kita akan menuai. Itu sekelumit cerita di akhir bulan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat setuju, Bunda. Siapa yang menanam pasti menuai. Mari kita tanamkan karakter baik agar diteladani oleh para siswa. Salam sehat dan sukses selalu, Bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah. Oh...ya, Bunda. Bunda mau barter buku DaRa, ya? Kita japri, ya Bunda. Boleh minta WA Bunda? WA saya 081370763090..

31 Jan
Balas

Ya Bunda, tapi kita disuruh menulis, menulis, dan menulis. Nih, lagi belajar menulis, ini WA Syofni 085274497789

31 Jan

Betul Bunda Syofni..menanamkan kebaikan akan menuai suatu saat nanti..Barakallah..

31 Jan
Balas

Alhamdulillah, ditanam padi semoga berbuah padi yang bernas. ya, Bunda

31 Jan

Luar biasa bu guru yang 1 ini. Semoga bisa menginspirasi bagi kami semua. Termasuk saya. Barokalloh

31 Jan
Balas

Ya, Bunda, berbagi dikit-dikit baru, masih proses belajar Bunda

31 Jan



search

New Post