Menajemen Waktu
Menajemen Waktu
Bukittinggi, 6-4-2019, Syofni Erita
Kita sering dengar cilotehan orang' Ndk do waktu untuk manulih( bahasa Minang), kata orang tidak ada waktu untuk menulis.Aku jadi terheran-heran kenapa orang bisa mengeluarkan kata' tak ada waktu' padahal kita diberi waktu yang sama yaitu 24 jam sehari semalam. Sebenarnya setelah ditelusuri bahwa orang yang tak punya waktu untuk menulis itu ternyata mereka tak suka membaca karena di saat mereka melihat buku mereka tidak tertarik untuk melihat, apalagi untuk membaca. Sebenarnya kita sebagai pendidik memang harus cinta membaca, yah, kalau suka membaca, pasti banyak perbendaharaan kata dan wawasan kita luas. Dengan demikian jelas kita bisa menulis sedikit demi sedikit. Kita mulai menulis dari sedikit dengan tetatih-tatih akhirnya kita bisa lancar menulis bahkan menulis itu bagaikan air hujan turun ke bumi tanpa hambatan. Aturlah waktu untuk membaca dan menulis.
Berbagi pengalaman
Kalau aku, ada kegiatan selain proses pembelajaran di dalam kelas, misalnya ada rapat maka aku bawa tugas untuk mengoreksi hasil kerja siswa yang dibuat di kertas binder sehingga mudah dibawa, atau menulis puisi, cerita, dan pantun sambil menunggu rapat dimulai, maklum kalau ada rapat belum pernah tepat waktu. Jadi kalau rapat molor satu jam maka banyaklah waktuku untuk menulis. Alhamdulillah syukuri apa yang ada.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar