Pulih Berkat Pintu
Dulu aku memang benar tidak memahami arti sebuah cinta meski aku tahu apa itu hubungan asmara. Aku mulai mengenal dari tambatan hatiku yang kini selalu memberikan pengajaran sedikit demi sedikit tentang arti hidup.
Di usia yang hampir setengah abad, aku mersakan hal tak wajar dalam batinku. Mulai tumbuh perasaan kok begini ya, kok begitu ya, kok tidak seperti dia ya. Namun Alhamdulillah aku bisa menumpas habis seluruh perasaan tak wajar itu.
Tiba-tiba Si Takur datang dengan membawa pesonanya yang sungguh aduhai. Awalnya aku menghindari, lambat lain bersemilah rasa kagum tak terbendung. Tatkala asyiknya berkomunikasi dengan Takur, jiyyyyedar,, pintu besi dipentalkan keras oleh bekas doiku. Ternyata dia tahu gelagatku yang tak wajar. Aku sadar dan kemudian beristigfar sebanyak-banyaknya kemudian mengajak Takur untuk tetap menjadi teman yang wajar saja.
Ampuni hamba YA Allah, hamba telah mengkhianati kepercayaan dan kesetiaan bapak dari anakku.astagfirullah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses selalu untuk ibu dan salam literasi.
Alhamdulillah.doa yang sama untuk Bu aisyah
mantap, slm kenal
Alhamdulillah.sembanuwun.salam
keren...
Wow.... Untunglah..... Tersadarkan... Salam literasi..
Mantap bu, seperti cerita puber kedua.
Alhamdulillah.sembanuwun Bu