Sosialisasi dan Pempers
Dengan berat hati Maria mengikuti langkah kepala sekolah dan tenaga adminstrasi menuju ruang sosialisa PMP.
Kegelisahan dan rasa minder bergelayut kuat di tubuhnya ketika tak satupun yang dikenalnya. "Tenang Bu Maria, ini hanya sosialisasi, jadi jangan takut." Bisik Bu Andi menenangkan. Bu Maria hanya mengangguk pelan. Waktu pun begitu lama dirasakan, beranjak dari tempatnya pun tak dilakukan meski dia ingin sekali ke belakang.
Salam penutup diucapkan. Bu Maria buru-buru pamit pada Bapak Kepala Sekolah dan Bu Andi untuk pulang duluan. "Mengapa, buru-buru?" Tanya Bapak kepala sekolah curiga. Bu Maria senyum dan menunjuk-nunjuk rok bawahan nya. Sementara Bu Andi yang mengerti maksud Bu Maria tertawa terbahak-bahak."hhhhh, Bu Maria butuh pempers ,Pak.hhhhhh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kq bisa buSukses selalu bu
Alhamdulillah.dia yang sama untuk inu
Ibu
Kq bisa buSukses selalu bu
Saking takutnya Ndak bisa laptopan Bu heheheh
Kq bisa buSukses selalu bu
Hahaha... Pempers oh pempers. Keren, bunda!
Hhhhh lha njih Bu ni nyata e
Hmmm, kebelet ke kamar mandi Bu Maria. Sukses Bunda
Hehhehe njih Bu
Wow... kisah nyatakah...? Keren bu ceritanya...
Hhh nyata pak.saking takutnya Ndak pinter laptopan heheheh
Kasihan, ingat pengalaman pertama berdiri di depan kelas.
Heheheh lha njih Bu.
Heheheh lha njih pak
Hehehe karena grogi
Njih bu.kan Ndak pinter laptopan Bu hehhe