Tak acu
Seolah durian
Engkau datang penasaran
Bergegas memandangku untuk kau telan
Tapi.....
Sungguh mengecewakan
Wajahmu merah kemasaman
#
Apa yang kuperbuat?
Apa Akau terlalu banyak maksiat?
Apa karena aku tak pernah bertobat?
Jangan kau buat aku manusia tak berplat
#
Hitam putih naluriku
Senyum atau cemberut wajahku
Itu adalah hak asasiku
Aku tahu
Kita hidup untuk mencari madu
Bukan untuk mencari musuh
Tapi
Aku ikhlaskan jika kau hanya ingin memberiku gincu tak bermutu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Sembanuwun banyak salah ketik.maaf
Akhirnya bisa membuka kembali tulisan mbak ku yg keren ini
Hehehe gak betah lemitnya mbak.maaf