Tantri Agustiningsih

Tantri Agustiningsih, mengajar di SMP Negeri 239 Jakarta. Tepatnya di sebelah gedung LPMP Jakarta dan bersebelahan dengan Kampus Universitas Indraprasta. Lahir ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Es Teh Bang Satria.

Es Teh Bang Satria.

#TAGUR KE 443

Kertas-kertas koran yang sudah usang itu dirobek asal saja, digulung melinting hingga membentuk seperti lidi panjang. Satria marah dengan keadaan dirinya yang tak mampu dia rubah, walau dia sudah berusaha semaksimal mungkin. Satri ingin merubah nasibnya lebih baik lagi dia ingin bisa hidup layak seperti teman-teman yang telah berhasil. Satria tidak memiliki ijazah S1, dia hanya sekolah sampai SMP saja karena tidak ada biaya.

Satria hanya mengandalkan dagang es buah saja, itu juga modal dari ayahnya. Dia diberi modal teh gula dan tempat tempat air teh tersebut. Satria berusaha membuat teh yang paling enak, dia tak ingin dicampur dengan zat yang lain, agar citra tehnya tetap asli dan segar. Pekerjaan itu dia jalanin selama bebarapa bulan, tetapi belum ada kemajuan. Sambil duduk dia terus melinting kertas-kertas koran itu hingga banyak.

Tangannya terus membuat gulungan kertas yang membuat dia menjadi asyik dengan gulung-gulungan tersebut. Gulungan itu kemudian di sambung hingga seperti tali yang panjang. Diambilnya gelas paper cup bekas yang ada ditempat sampah bekas minuman yang sudah dibeli. Badan gelas itu dibagi menjadi delapan belahan. Paper cup itu di beri lem dan ditmpelkannya kertas gulungan tadi selang seling hingga selesai. Tanpa sadar Satria telah membuat sesuatu yang menarik, dia perhatikan bentuk kernjang dari kertas itu, menarik juga nih. Dicarinya cat bekas yang habis dipakai buat cat gerobak esnya. dicatnya keranjang itu dengan rapi.

Setelah selesai ditambahkan gulungan bungan dari lintingan kertas itu juga dan ditempelkan dipinggiran gelas yang tidak tertutup hingga selesai. Jadilah sebuah keranjang yang indah dari kertas koran dan cat. Satria memandanginya seakan-akan dia mendapat inspirasi untuk membuat usaha lain selain bejualan es teh. Satri mencoba membuat seseuatu yang baru dari kertas-kertas bekas. Jadilah keranjang koran bekas yang cantik sekarang terpajang di depan rumahnya dan usaha ini membawa kebekahan. Banyak orang yang datang ingin belajar membuatnya dan yang pasti dagangannya semakin laris kaarena banyak orang yang ingin belajar membuat barang dari koran bekas.

Satria benar-benar menjadi seorang satria yang mantap dari pedagang es teh sekarang, memberikan ilmu membuat kerajinan tangan dari kertas bekas dan yang pasti es tehnya semakin laris dan terus mengalir hinggga larut malam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kreatif satria ya Bun.. lnjuttt

27 May
Balas

Terimakasih bu Idra

28 May

Wah...Satria kreatif sekali. Kata orang fisika, semakin besar tekanan snakin besar gayanya. Kreatif lahir dari tekanan hidup. Terimakasih Bun sudah berbagi cerita.

27 May
Balas

Terimakasih bu Nurbaiti. Salam literasi

28 May



search

New Post