Tantri Agustiningsih

Tantri Agustiningsih, mengajar di SMP Negeri 239 Jakarta. Tepatnya di sebelah gedung LPMP Jakarta dan bersebelahan dengan Kampus Universitas Indraprasta. Lahir ...

Selengkapnya
Navigasi Web

NYARIS 2

#TAGUR 439

Dana yang terkumpul untuk para guru-guru mereka di luar dugaan dari yang mereka targetkan. Guru-guru yang akan diberi adalah guru-gutu mereka yang rata-rata sudah pensiun dan hanya tinggal beberapa saja yang masih menanti untuk masa pensiun mereka. Selebihnya adalah guru-guru atau para ustad dan ustadzah yang masih muda-muda.

Mereka membagi-bagi rata dana yang mereka peroleh untuk guru-guru yang sudah memberikan mereka ilmu yang bermanfaat hingga mereka bisa menjadi seperti ini. Setiap orang bisa diberikan hampir 3 juta rupiah.

Setelah mereka memasukkan uang ke dalam amplop mereka mulai bergerak ke rumah guru-guru mereka satu persatu. Ada 20 orang guru yang harus di datangi hingga mereka harus membagi tugas, agar tidak terlalu lama. Mereka tidak hanya mendatangi tapi mereka juga mencatat kondisi mereka yang akan dotindak lanjuti pasca kunjungan pertama ini.

Betapa bahagia hati para guru-guru didatangi murid-muridnya dan mereka juga bisa bertemu dengan teman-teman guru melalui pertemuan online yang sudah di atur para murid tersebut. Pertemuan dengan online tersebut membawa suasana yang sangat mengharukan dan membahagiakan mereka, karena setelah mereka pensiun tidak bertemu lagi hanya sekali waktu.

Airmata mereka mengalir mengingst masa lalu mereka dan mereks juga bisa merasakan kebahagian para guru-guru mereka hingga mereka tak terasa bertemu satu sama lainnya hampir dua jam. Tak henti mereka terus mengusap air mata mereka begitu juga para murid yang datang ikut merasa terharu dengan pertemuan ini.

Tak terasa waktu begitu cepat mereka harus berpisah lagi dan para muridpun mendapat banyak catatan yang menjadi PR buat mereka dan ada yang segera harus di bantu karena sakit dan membangunkan sebuah rumah yang layak untuk salah satu guru mereka, karena sudah tak layak huni.

Karena sangking bahagianya para murid tersebut untuk bisa mempertemukan para guru dengan guru yang lain melalui online, mereka nyaris lupa memberikan bantuan yang harus mereka berikan saat pertemuan online itu. Tetapi karena para guru itu asyik bicara dan bercerita tentang masa lalu mereka, dan para siswa terbawa suasana hingga akhirnya mereka lupa dengan amplop yang harus dibagi.

Mau tidak mau mereka kembali lagi ke rumah para guru tersebut yang masih duduk termenung sambil tersenyum mengingat pertemuan tadi. Dana itupun dibagikan dan para guru-gury yang tadinya pada senyum karena bisa bertemu dengan teman-teman gurunya, seksrang berganti haru melihat para muridnya yang masih peduli dengan mantan gurunya.

Perjalanan yang menyenangkan walau harus kembali lagi, tetapi hal otu membuat mereka semakin bersyukur karena sudah bisa membantu guru-guru mereka dengan hati bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap..Bu..sangat inspiratif

23 May
Balas

terimakasih Ibu Sri Rahmalina.

23 May

Keren Bun.. inspiratif

23 May
Balas

Terimaksih bu Idra. Salam sukses selalu.

23 May

Keren bunda

23 May
Balas

Terimakasih Bu Nanih. Salam literasi.

23 May



search

New Post