Tantri Agustiningsih

Tantri Agustiningsih, mengajar di SMP Negeri 239 Jakarta. Tepatnya di sebelah gedung LPMP Jakarta dan bersebelahan dengan Kampus Universitas Indraprasta. Lahir ...

Selengkapnya
Navigasi Web

S A L M A

#TAGUR 460

Salma belum juga sadarkan diri dari kejadian semalam, balai kesehatan menyarankan untuk membawa Salma ke rumah sakit kota yang lebih lengkap lagi peralatan medisnya. Tetapi larena Salma sudah tak memiliki siapa-siapa Pak Ketua yang menyetujui untuk di bawa ke rumah sakit kota. Sementara ke dua anak kecil itu masih dititipkan di rumah saudaranya.

Warga sudah tidak bisa menahan diri melihat suaminya Salma yang semakin seenaknya saja. Tetapi mereka masih ingat bahwa rumah iti adalah warisan untuk Salma. Mereka mengurungkan niatnya untuk membakar setelah Pak Ketua menceritakan sejarah rumah itu. Dan ke dua orangtua Salma adalah orang yang dihormati karena kebijaksanaannya dalam bertindak.

Pak ketua kampung masih menguris Salma untuk sementara ini. Dan dia juga mendapat amanah dari orangtua Salma untuk menjaga Salma kapanpun. Pak ketua kampung akan memikirkan tindakan yang akan diberikan kepada Suami yang tidak bertanggungjawab itu setelah urusan Salma selesai dan Salma dalam keadaan pulih.

Sementara itu suami Salma masih saja bersenang-senang dengan perempuan yang tak di kenal itu. Perempuan itu yang diletahui namanya Lusy telah menghancurkan hati Salma berkeping-keping. Dan dia juga tak punya rasa malu dengan kondisi seperti itu. Dia mengira bahwa dia bisa menyingkirkan Salma dari kehidupan suaminya dan mengusai rumah besar itu.

Rumah yang sudah diwarisi Salma cukup besar ada 4000 meter dengan bangunan rumah yang besar. Rumah itu sengaja dibangun sangat besar dan oleh ayahnya berharap suatu saat Salma bisa menggunakannya untuk tempat usaha juga. Usaha yang sudah dirintis oleh Salma, yaotu sebuah toko kecil dan lengkap dan sudah diberi nama Salma Mart, layaknya seperti supermarket kecil. Tapi toko itu dibangun untuk membantu masyarakat disekitar dengan menjual barang yang tidak mahal harganya. Sehingga banyak warga yang berbelanja ke toko tersebut.

Tidak hanya itu saja Salma juga sudah mendepositkan uangnya tanpa sepengetahuan suaminya. Suaminya selalu meminta uang ke Salma saat bila dilihatnya Salma memegang uang hasil tokonya. Suami Salma bekerja di kantor dengan gaji yang lumayan juga, tetapi dia tak oernsh memberikan kepada Salma, karena uang Salma lebih banyak dsri pada uang dia. Hal itu oernsh disampaikan langsung ke Salma. Tetapi Salma selalu minta untuk uang belanja dan keperluan rumah tangga lainnya yang menjadi hak dati suaminya untuk menafkahi dirinya dan keluaranya.

"Abang, kau kemanakan uang gajimu selama ini?"tanya Salma. ,"Aku hendak belanja bulanan ,sudah habis semua di kulkas,"kata Salma suatu hari.

"Untuk apa kau minta uang sama aku. Kau pakai saja uangmu itu untuk belanja. Tak akan hahis uangmu buat belnaja satu bulan,"kata suaminya sambil menghitung uang yang baru diterimanya.

Salma melihat sebuah amplop yang bertuliskan nama Lusy.

"Itu amplop yang bernama Lucy siapa bang?"tanya Salma dengan suara bergetar .

BERSAMBUNG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bun..bikin penasaran..lanjut..

16 Jun
Balas

Terimakasih ibu Idra atas kunjungannya. Sudah ada lanjutannya. Silahkan dibaca

19 Jun

mantap keren cadas... cerpen keren menewen... salam literasi dari Banyumas

14 Jun
Balas

Terimakasih Pak Sugiharto, salam literasi

19 Jun



search

New Post