Tantrie Leonita

Tantrie Leonita, S.S., M.Li lahir dan dibesarkan di kota tercinta Ibukota DKI Jakarta. Terdampar di Jember merupakan salah satu wujud nyata kecintaann...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Mengikhlaskan Sesuatu (4)

Cara Mengikhlaskan Sesuatu (4)

Oleh: tantrileo

#Tagur ke-362 (365)

Setelah lima poin sebelumnya telah diungkapkan di edisi yang lalu, nah berikut ini poin-poin yang terakhir yang mungkin cocok dan dapat diterapkan dalam keseharian hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengikhlaskan sesuatu.

1  Belajar memaafkan

Sejatinya, manusia itu tempatnya berbuat salah, maka tidak ada satupun manusia yang sempurna. Namun, bukan berarti kita kerap berdalih ketika berbuat salah dengan statemen tersebut. Justru sebisa mungkin, kita meminimalisir bahkan belajar dari pengalaman kesalahan yang pernah dilakukan.

Tidak ada salahnya belajar untuk menjadi pemaaf. Dalam hal ini, tidak hanya memaafkan orang lain dan keadaan saja, tetapi memaafkan diri sendiri pun menjadi poin terpenting. Sepertinya yang terakhir ini merupakan step yang paling sulit, tapi bukannya tidak mungkin terjadi. Mengapa seperti, ya? Pasalnya, ketika Anda membenci diri sendiri atas apa yang terjadi di masa lalu, maka Anda akan terkunci di sana dan tidak bisa bergerak menuju masa depan. Bukankah live must go on dan harus bisa move on?

Hal tersebut tidak berbeda jauh pendapat Carl Jung – perintis psikologi analitik yang mengungkapkan, “I am what happened to me, I am what I choose to become.” Jadi, banyak sekali dampak baik ketika Anda memaafkan. Satu hal yang pasti, Anda tidak melakukannya untuk orang lain, tetapi Anda untuk diri sendiri. Ketika Anda menerima dan memaafkan perlakuan orang lain terhadap Anda, maka Anda juga telah memaafkan diri Anda sendiri. Jika tidak ada alasan lain selain itu, maafkan dan lepaskan. So, cobalah untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi dan move on. Cintai dan ekspresikanlah diri Anda, belajar untuk ikhlas saat menjalaninya. Semangat!

      2.  Percaya takdir

Poin sebelumnya menyoal tentang ikhlas. Kita semua sering mendengar kata itu. Kata mustajab yang cocok dikatakan kapan saja ketika Anda merasa sedih dan kecewa. "Sudah, ikhlaskan saja," begitu kata orang ketika Anda bercerita. Bukannya orang tersebut malas memberikan jawaban, ikhlas memang jawaban dari masalah Anda, lho. Ilmu ikhlas itu memang sulit karena tingkatan paling tertinggi. Namun, dengan tekad bulat terus berusaha demi kebaikan maka perlu diwujudkan. Learning by doing ….

Ikhlas merupakan kata yang mudah diucapkan tetapi perlu belajar dan terus belajar menerapkannya. Perlu diperhatikan kalau ikhlas berbeda dengan pasrah. Ketika Anda pasrah, maka Anda menyerahkan segala sesuatunya tapi belum tentu merelakannya. Sedangkan ketika Anda ikhlas, maka Anda pasti sudah pasrah tapi sudah merelakannya juga. Ingatlah bahwa jalan hidup seseorang itu ada yang mengendalikan, yaitu Tuhan YME.

Percayalah, Tuhan tidak memberikan hal yang kita inginkan, melainkan hal yang kita butuhkan. Yakinlah bahwa Tuhan lebih tahu apa yang seharusnya menjadi milik Anda dan mana yang tidak. Dengan percaya pada takdir Tuhan, Anda akan semakin dekat menuju ikhlas. Bismillah, belajar untuk berdamai pada diri sendiri. Semoga Allah Swt senantiasa meringankan setiap langkah dan niat baik kita, Aamiin yaa rabbal aalamiin.

TAMAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post