Tantrie Leonita

Tantrie Leonita, S.S., M.Li lahir dan dibesarkan di kota tercinta Ibukota DKI Jakarta. Terdampar di Jember merupakan salah satu wujud nyata kecintaann...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kamu Insecure? Boleh Kok! Tetapi ... (3)

Kamu Insecure? Boleh Kok! Tetapi ... (3)

Kamu Insecure? Boleh Kok! Tetapi ... (3)

Oleh: Tantrileo

#Tagur ke-272 (365)

Lanjut di bagian ke-3 ya, Kawan. Ini juga bagian yang terakhir dari ulasan insecurity.

Sekadar informasi saja untuk kita, penyumbang terbesar insecurity adalah sosial media (sosmed). Dapat dipastikan saat ini, sebagian besar orang banyak menggunakan sosmednya untuk mengunggah aktivitas sehari-hari. Sosmed dianggap ladang yang tepat untuk mengekspos atau memamerkan kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut juga bertujuan sebagai personal branding. Contohnya, ketika kita membuka sosmed dan melihat ada teman kita memposting fotonya, lalu berpendapat, "dia kelihatan cantik sekali! Kenapa ya dia cantik sekali?" batin kita.

Nah, dari pernyataan itu saja sebenarnya sudah membuat kita merasa menjadi insecure loh. Tanpa disadari ya?

Jangan sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Diibaratkan ukuran sepatu, maka sesuaikan lah ukuran kaki kita sesuai dengan kaki kita sendiri bukan menggunakan ukuran orang lain.

Bahagia bukan dicari tetapi diciptakan.

Ada yang perlu dilakukan agar tidak kerap muncul insecutity yaitu, 1) refleksi ulang diri kita semdiri. Coba kembali kita cek diri ini, penyebab insecure kita karena diri kita atau orang lain.

Pada dasarnya Insecure memuat poin utama, yaitu tentang penerimaan diri kita sendiri dan orang-orang yang melihat kita.

Kita ambil contoh, ketika memilih pakaian (fashion), kita memilih itu karena memang kita nyaman atau justru mengikuti gaya orang lain. Bahkan mungkin mengikuti standar sosial yang berlaku (fashion yang ada). Saat kita berfashion atas dasar keinginan kita maka kita merasa cukup terhadap diri kita. Namun sebaliknya, apabila kita berpakaian mengikuti atau atas saran orang lain maka ketika orang mengomentari kita, akan mengunci pemikiran diri ini dan membuat kita merasa kurang maupun tidak cukup terhadap diri kita sendiri. Jadi jatuhnya kita akan terus merasa kurang dan kurang. Padahal ketika kita merasa bersyukur atas yang didapatkan justru akan diberi lebih oleh-Nya.

Insecure itu perlu tapi untuk hal yang positif.

Insecure itu harus dalam hal perkembangan diri. Dalam hal keresahan,

Manusia itu hidup harus ada keresahan, kalau kita tidak memiliki resah maka tidak akan terimprovement (peningkatan).

Dengan demikian, obatilah Insecure dengan memperbanyak bersyukur. Sesungguhnya ketika bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt maka akan diberikan lebih lagi oleh-Nya. Kecilkan masalahnya besarkan syukurnya. Tutupi kekurangan kita dengan mengunggulkan kelebihan yang ada pada diri Anda. Semangat bersyukur dan menerima atas apa yang didapat dan dimiliki diri ini.

Semoga bermanfaat.

TAMAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

02 Nov
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih babeh Haji Dede Saroni. Semoga sehat selalu untuk Bapak sekeluarga. Barakallahu fiik...

02 Nov



search

New Post