Tunggu Aku
Oleh: Tantrileo
#Tagur ke-350 (365)
“Tunggu aku di persimpangan jalan itu.”
“Aku pasti akan kembali.”
Di antara perhentian pejalan kaki
dan kikuknya kendaraan berlari
yang memaksa mata ini berpendar
menyaksikan saat itu tiba.
Kau pun saat itu pergi meninggalkan
semua kenangan yang menjadi usang
rambut itu sengaja kau sibakkan
kilau cahayanya tak padam
hingga menggetarkan hati yang tak berbentuk.
Saban senja aku duduk di persimpangan
menunggumu. Menanti cahaya itu kembali
keyakinanku cahaya itu kan kembali pulang
meski lagi-lagi penantian itu selalu berulang
Langit masih saja biru
dan angin senja mengantarkan lekatnya bau keringatmu
padaku yang masih saja kutemukan bekas derap langkahmu
“Tunggu aku di persimpangan jalan itu,” begitu pesanmu kala itu.
Dengan lirih suara yang kian menghilang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bu Tantrie, salam sukses
Terima kasih Bunda ZuyyinahSalam kenal dan sukses selalu untuk panjenengan
Terima kasih Bunda ZuyyinahSalam kenal dan sukses selalu untuk panjenengan