Kalah menang dalam suatu perlombaan adalah hal yang biasa. Hal yang luar biasa adalah menerima kekalahan dengan lapang dada. Tetapi kami sangat bangga terhadap kalian yang telah berjuang habis-habisan. Itulah juara sesungguhnya. Kalian telah juara mengatasi rasa grogi yang ada pada dirimu sendiri. Kalian telah juara dalam mengatasi rasa malu yang ada pada diri kalian sendiri. Dan kalian telah juara dalam menaklukkan rasa takut yang terdapat pada dirinya masing-masing.

Sportivitas menerima kekalahan dengan lapang dada perlu dipupuk sejak usia dini. Belajar menerima kekalahan itu gampang gampang susah. contohnya dalam kontestasi politik, dalam pilpres, pilkada, ataupun pileg, sepertinya barang yang langka bisa menerima kekalahan dengan ikhlas. Nah perlombaan atau pertandingan yang dilaksanakan oleh siswa bisa jadi sebagai latihan dasar menerima kekalahan. Sehingga kelak jikalau mereka berkompetensi sudah siap secara psikis dan mental dalam menerima kekalahan.

Orang yang tampil di depan umum untuk pertama kali pasti akan merasakan grogi.Jangankan yang baru pertama kali tampil, yang sering tampilpun bisa jadi masih ada rasa grogi. Apalagi dulunya jarang tampil di depan umum. Membiasakan mengikutsertakan siswa dalam pertandingan atau perlombaan akan memperbaiki tingkat grogi siswa. Artinya mental siswa semakin baik.

Mayoritas siswa jika di suruh tampil ke depan pasti akan mengatakan malu. Disuruh jadi petugas upacara malu ah, dipilih jadi peserta pengibar bendera alasannya malu. Yang sudah dewasa aja sering kali mengatakan hal yang sama. Jadi salah satu cara mngurangi rasa malu tampil di depan umum sering mengikut sertakan mereka dalam perlombaan yang memberikan kesempatan tampil di depan umum.

Rasa negatif lain ketika tampil adalah rasa takut. Takut salah, takut disorakin, takut nggak bisa, takut lupa, dan sebagainya. PR bagi kita sebagai orang yang harus mempersiapkan mental bagi peserta didiknya.Ya salah satu caranya adalah belajar tampil di depan umum. Jadi kalian yang tadi sudah tampil di LKBB Sukaresmi adalah juaranya, juara dalam mengatasi rasa negatif yang melanda diri masing-masing.