Senja yang sudah Usang
Senja yang menghilang
Mentari pagi menerpa wajah kusam itu..
Memberikan sinarnya layaknya ia seorang ratu..
Sementara Udara masih bergeming disana
Terhenti oleh ingatan sesak menyeruak didada.
Waktu seakan berputar ulang di ingatan...
Sementara mentari itu kini terlihat menghina dengan sinarnya..
Menyuruhnya kembali ingat dan sadar
Bahwa hangatnya sinar itu adalah nyata.
Bukan ilusi belaka.
Seakan kembali dihempas oleh kenyataan..
Bahwa ia telah benar benar kehilangan..
Tak ada lagi alasan ia tetap bergeming disana...
Menunggu senja untuk masa yang masih lama..
Percuma... Karena senja nya sudah hilang di dunia fana.
Tertanda.
Aku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi penuh makna, menggugah jiwa, pak guru. Terus berkarya, semoga sukses selalu dan salam literasi
Salam literasi pak Sukadi andro