Masih Teringat saat sebelum pergi ke Luar Negeri manjanya Dara sangat membuat aku dilema, H -1 sebelum keberangkatan tengah malam anak mungil ini Demam tinggi, aku ga berenti berenti berusaha mengompres dengan air hangat tetapi tidak turun juga sampai Pagi hari, tidur pun gelisah dan merengek sakit kepala,padahal usianya beranjak 4 tahun sudah mengeluh sakit kepala, bertanda sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasa.

kami pun pergi ke kelinik dan menjadi pasien pertama di pagi hari saat itu,Dara pun semangat minum obat dan full seharian istirahat dan tidak keluar kamar sama sekali, yang biasanya mainan sudah bertaburan di mana mana saat itu Dara Hanya memghabiskan waktu seharian nya di pelukan bunda .

Orang bilang karena mau ditinggal jauh sama bunda jadi manja, ga berenti berenti aku terus berdo'a dan sampai dengan cara traditional yang sering ibu aku lakukan dari semasa aku kecil juga aku cobain yaitu "memotong kertas/koran dengan bolongan2 kecil lalu kertas di rendam ke putih telurnya yang sudah d pisahkan kuning telurnya, tempelkan ke bagian punggung dan telapak kaki" jujur aja selama anak ku menjelang usianya yang ke 4 tahun aku baru full menjadi suster seharian penuh karena ibu ku sedang berbaring sakit juga.

sempat panik karna biasanya demam tinggi lekas reda jika sudah di berikan puyar dari dokter, berkali kali aku terus therapi cara seperti tadi, aku juga bolak balik ganti air kompresan, Allhamdulillah demamnya agak berkurang namun masih naik turun.

sebentar sebentar Dara melirik ke koper yang sudah aku siapkan untuk keberangkatan besok, sungguh antara dilema berangkat atau tidak, semua tiket dan perjuangan ku ke imigrasi ,kedutaan apakah hanya sia sia, lebih kencang lagi berdo'a diiringi bunyi detikan jarum jam yang semakin menandakan larut malam,tak lepas aku mengecekan lagi suhu tubuhnya, Allhamdulillah sebuah keajaiban menjelang pertengahan malam demamnya berkurang stabil .

Sujud syukur kepada Allah yang maha perencana, hingga aku kembali berpikir positif bahwa anak,suami,orangtua,kakak ku merestui langkah ku menuju negeri sakura.

betapa bercampur aduknya hatiku saat itu,namun semaximal apapun ikhtiar kita tetaplah Allah sang maha sebaik baiknya perencana. panik memang wajar, tapi yakinlah jika kita berpikiran positif kedepan pun hasil yang di harapkan akan baik baik.

terimakasih naak manjanya,pelajaran banget buat para orangtua ketika memang harus berpisah dengan jarak dan waktu yang lumayan lama yakinlah jika Allah mengizinkan pasti ada hikmah dibalik ujian.

terimakasih atas izin dan kesempatan yang diberikan untuk bunda .

Bunda Dara

Tati Farida